Doa Katolik
Renungan Katolik Sabtu 25 Juni 2022 Peringatan Wajib Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria
Bacaan 1 diambil dari Yes. 61:9-11 dan bacaan injil diambil dari Luk. 2:41-51. Sementara KidungTanggapan: 1Sam. 2:1,4-5,6-7.8abcd.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Renungan Katolik Sabtu 25 Juni 2022 peringatan wajib hati tak bernoda Santa Perawan Maria.
Lihat bacaan 1, bacaan injil dan kidung tanggapan renungan harian Katolik 25 Juni 2022.
Bacaan 1 diambil dari Yes. 61:9-11 dan bacaan injil diambil dari Luk. 2:41-51.
Sementara KidungTanggapan: 1Sam. 2:1,4-5,6-7.8abcd dan Bait Pengantar Injil: Alleluya.
• Santa María Guadalupe García Zavala Orang Kudus Katolik 24 Juni, Pendiri Konggregasi Orang Sakit
Bacaan I: Yes. 61:9-11
Beginilah firman Tuhan, “Keturunan umat-Ku akan terkenal di antara para bangsa, dan anak cucu mereka di tengah-tengah suku-suku bangsa, sehingga semua orang yang melihat mereka akan mengakui, bahwa mereka adalah keturunan yang diberkati Tuhan.”
Aku bersukaria dalam Tuhan, jiwaku bersorak-sorai dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin pria yang mengenakan hiasan kepala dan seperti pengantin wanita memakai perhiasannya.
Sebab seperti bumi memancarkan tetumbuhan, dan seperti kebun menumbuhkan benih yang ditaburkan, demikianlah Tuhan Allah akan menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian di depan semua bangsa.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Kidung Tanggapan: 1Sam. 2:1,4-5,6-7.8abcd
Ref. Hatiku bersukaria karena Tuhan, Juru Selamatku.
1. Busur para pahlawan telah patah, tetapi orang-orang lemah dipersenjatai kekuatan.
Orang yang dulu kenyang kini harus mencari nafkah, tetapi yang dulu lapar kini boleh beristirahat.
Orang yang mandul melahirkan tujuh anak, tetapi ibu yang banyak anaknya menjadi layu.
2. Tuhan berkuasa mematikan dan menghidupkan, Ia berkuasa menurunkan ke dalam maut dan mengangkat dari sana.
Tuhan membuat miskin dan membuat kaya. Ia merendahkan dan meninggikan juga.
3. Ia menegakkan orang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang miskin dari lumpur, untuk mendudukkannya di antara para bangsawan, dan memberi dia kursi kehormatan.
Bait Pengantar Injil: Alleluya
Ref. Alleluya
Maria menyimpan segala perkara itu dalam hati dan merenungkannya.
Bacaan Injil: Luk. 2:41-51
Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah.
Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun, pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.
Sehabis hari-hari perayaan, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya.
Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka.
Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia.
Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam bait Allah; sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.
Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya.
Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya, “Nak, mengapa Engkau berbuat demikian terhadap kami?
Bapa-Mu dan aku cemas mencari engkau.”
Jawab Yesus kepada mereka, “Mengapa Bapak-Ibu mencari Aku?
Tidakkah tahu, bahwa Aku harus berada di rumah Bapa-Ku?”
Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka.
Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
• Santo Yoseph Cafasso Orang Kudus Katolik 23 Juni, Guru St Yohanes Bosco
Renungan Katolik
Dalam Injil hari ini, kita menemukan gambaran tanggung jawab sebagai orang tua dalam diri Maria dan Yosep.
Mereka menyatukan Yesus, Sang Putra Allah dan sekaligus manusia, dengan tradisi masyarakat.
Setiap tahun mereka pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah.
Tanggung jawab sebagai orang tua juga tampak ketika Yesus tidak ada di antara mereka, lalu mereka mencari-Nya sampai ketemu.
Mereka akhirnya menemukan Dia di Bait Allah, “sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.”
Maria dan Yosep memberikan kita teladan menjadi orang tua yang baik di zaman ini.
Mereka mengajarkan agar sebagai orang tua yang baik atau sekurang-kurangnya sebagai manusia, kita mesti memberikan anak-anak kita sesuatu yang baik, tak membiarkan mereka mencarinya sendiri-sendiri.
Selain itu, Maria dan Yosep mengajarkan kita untuk terus mencari Tuhan.
Mereka tidak mau lepas dari Tuhan, karena hanya Tuhanlah sumber kegembiraan mereka sebagai sepasang suami istri.
Apakah kita telah berusaha menjadi orang tua yang baik?
Apakah kita terus mencari Tuhan dalam hidup kita?
Ya Tuhan dan Allah kami. Kepada-Mu kami panjatkan syukur dan pujian. Semoga kami tak putus asa untuk mencari Engkau. Amin.
Sumber: adiutami.com
(*)
[Update informasi seputar Katolik]
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News