Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 5 Halaman 123 - 131 Subtema 3 Pembelajaran 1 Lingkungan dan Manfaatnya

Berikut dibahas soal dan jawaban subtema 3 pembelajaran 1 tentang Lingkungan dan Manfaatnya halaman 123, 124, 125, 126, 127, 128, 129, 130, dan 131

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
Buku Terpadu Tematik SD
Buku tematik SD - Materi soal dan kunci jawaban Tema 1 Kelas 5 Organ Gerak Hewan dan Manusia Subtema 3 Pembelajaran 1 Lingkungan dan Manfaatnya Halaman 123 - 131. 

Langkah pertama lumatkan tanah liat terlebih lagi sampai halus  atau tidak ada batu kecil dan benda-benda lainya, selanjutnya jika tanah liat sudah halus dan lembut bentuklah seperti gerabah pada umumnya. 

Tahap berikutnya jika proses pembuatan gerabah selesai, kemudian keringkan gerabah yg telah dibentuk atau membakarnya ditempat pembakaran. setelah dibakar atau dikeringkan,proses selanjutnya adalah mengecatnya sesuai keinginan.

Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 5 Halaman 104 - 112 Subtema 2 Pembelajaran 5, Apa Itu Otot?

Halaman 124 - 126

Pengalaman di hari Minggu yang tidak kalah menariknya dibanding dengan Edo dan Beni adalah pengalaman yang dialami oleh Lani. Hari Minggu ini Lani diajak ayahnya pergi ke Madura. Ayah Lani ingin membeli beberapa kerajinan gerabah untuk pelanggannya. Seperti kita ketahui bersama bahwa Madura merupakan salah satu daerah penghasil kerajinan gerabah yang berkualitas tinggi. Sepanjang perjalanan menuju tempat produksi gerabah, Lani sibuk mengamati sekelilingnya.

Lani takjub melihat potensi alam yang ada di Madura. Lani juga begitu kagum akan orang-orangnya. Mereka pekerja keras. Mereka juga pandai memanfaatkan potensi alam yang ada di sekitarnya. Mereka bekerja keras dari pagi hingga sore. Tak kenal lelah meski harus berkubang dengan tanah. Menggali dan mengumpulkan tanah liat untuk dijadikan bahan pembuatan gerabah.

Ayo Membaca

Gerabah dari Pulau Madura

Salah satu warisan karya budaya yang sangat tua, luas persebaranya, dan mampu bertahan hingga sekarang adalah gerabah, yakni barang pecah belah dari tanah bakar yang dibuat secara tradisional. Gerabah juga dikenal dengan sebutan tembikar. Gerabah konon sudah dibuat manusia sejak mereka hidup menetap dan mulai bercocok tanam beberapa ribu tahun sebelum tahun masehi, dan kini masih kita dapatkan di seluruh pelosok Nusantara, tidak terkecuali di Pulau Madura.

Pada situs-situs kebudayaan dan purbakala, banyak dijumpai gerabah atau tembikar yang difungsikan sebagai peralatan atau perkakas rumah tangga dan untuk keperluan peribadahan serta penguburan mayat. Gerabah yang paling sederhana dibuat dan dibentuk hanya menggunakan tangan dengan ciri adonan yang kasar dan bagian-bagian gerabah tersebut masih dipenuhi oleh jejak-jejak jari. Selain itu, bentuknya kadang tidak simetris.

Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 5 Halaman 88 - 102 Subtema 2 Pembelajaran 4 Manusia dan Lingkungan

Tidak terkecuali di Pulau Madura, gerabah dibuat untuk difungsikan sebagai peralatan sehari-hari masyarakat setempat, yang dilakukan secara tradisional seperti apa yang dilakukan oleh para pendahuliunya. Kesamaan pembuatan gerabah di Madura sekarang ini dengan para pendahulunya adalah proses pembuatan dan bentuknya yang masih tradisional sama seperti gerabah-gerabah yang dihasilkan pada zaman terdahulu.

Gerabah-gerabah yang dihasilkan oleh para pengrajin di Madura adalah gerabah yang dibuat dari tanah liat yang berwarna kuning dengan pasir halus. Tanah liat hitam dapat juga dipergunakan tetapi kualitasnya kurang baik.

Beberapa daerah di Madura menjadi penghasil gerabah, seperti di Mandala Andulyang, Duko Ru Baru, Yangkatan Kyangean, Baragung, Pademawa, Dalpenyang Pakaporan, dan Blega Bangkalan.  Di antara daerah-daerah tersebut, yang sangat terkenal adalah Karang Penang Sampang dan Andulang Sumenep. Kedua daerah tersebut memproduksi gerabah dalam bentuk genteng.

Memang tidak semua daerah di Madura menghasilkan gerabah. Hal ini disebabkan karena tidak semua wilayah di Madura memiliki struktur tanah liat yang dijadikan bahan dasar pembuatan gerabah. Secara umum, tanah-tanah di Madura mengandung pasir yang tinggi, karena Pulau Madura dikeliling oleh pantai, sehingga tidak bisa digunakan untuk membuat gerabah.

Di antara daerah-daerah penghasil gerabah tersebut ada semacam perjanjian kerja untuk membuat barang-barang yang sudah ditentukan secara turun-temurun atau spesialisasi. Dengan spesialisasi ini persaingan dapat dicegah. Gerabah Madura juga memiliki kekhasan lokal yang disebabkan oleh keahlian/keterampilan pengrajin, tersedianya bahan, teknik pembuatan, dan teknik pembakaran. Dengan spesialisasi dan ciri khasnya itu, banyak kampung diberi nama sesuai dengan nama jenis tembikar tertentu.

Peralatan pengrajin gerabah Madura adalah alat-alat tradisional yang tidak jauh bedanya dengan yang sudah digunakan pada zaman prasejarah. Alat-alat umum adalah cangkul, linggis, ember, dan alat-alat khusus seperti berikut.

Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 5 Halaman 77 -  86 Subtema 2 Pembelajaran 3 Manusia dan Lingkungan

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved