Khutbah Jumat Tentang Idul Adha : Kepribadian Menjalankan Ibadah Haji dan Kurban

Kurban identika dengan menyembelih hewan qurban pada saat hari raya yang diawali dengan pelaksanaan sholat ied Idul Adha.

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
Kolase / Tribunpontianak.co.id / rumaysho.com
Khutbah jumat tentang Haji di Hari Raya Idul Adha 1443 H 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Hari Jumat seluruh umat Muslim diwajibkan menunakan ibadah sholat Jumat. 

Menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha topik utama dalam pelaksanaan khutbah tentunya Hari Raya Idul Adha.

Tentang bagaiman qurban dan yang dianjurkan untuk berkuban dan melaksanakan ibadah Haji ke Arab Saudi.

Pada saat Hari Raya Idul Adha Umat muslim yang memiliki kemampuan secara finansial disunnahkan untuk berkurban hewan dari sapi, kambing, kerbau dan lainnya.

Kurban identika dengan menyembelih hewan qurban pada saat hari raya yang diawali dengan pelaksanaan sholat ied Idul Adha.

Sebelum menunaikan sholat sunnah Idul Adha, khotib akan melakukan khutbah dengan tema khutbah Kepribadian Haji dan Mudlahi.

Bolehkah Makan Daging Kurban Milik Sendiri? Ustaz Abdul Somad Berikan Penjelasan

Berikut referensi khutbah jumat tentang idul adha 1443 H

Khutbah Pertama

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه
قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا ، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ

Sebentar lagi memasuki bulan Dzulhijjah tepat pada tanggal 10 umat islam akan merayakan Hari Raya Idul Adha.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda.

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

“Tidak ada hari-hari amalan shalih di dalamnya lebih Allah cintai kecuali sepuluh hari pertama bulan ini (yaitu bulan Dzulhijjah)”. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, sekalipun Jihad fi sabilillah?”, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam menjawab: “Sekalipun jihad fi sabilillah, kecuali seseorang yang pergi berjihad dengan harta dan jiwanya lalu tidak kembali sedikitpun darinya.” (HR Abu Dawud, At-Tirmirdzi, dan Ibnu Majah)

Hadirin jamaah shalat Idul Adha as‘ada kumullâh,

Di hari yang baik ini marilah kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah dengan sebenar-benarnya.

Terlebih pada hari raya Idul Adha ini, di mana bukti-bukti ketakwaan itu ditunjukkan salah satunya dengan penyembelihan binatang kurban.

Sungguh itu adalah amalan yang sangat dicintai oleh Allah subhanahu wata’ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَا عَمِلَ اِبْنُ اَدَمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَمَلًا اَحَبَّ اِلَى اللهِ مِنْ اِرَافَةِ دَمٍ وَاِنَّهُ لَيَأْتِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُوْنِهَا وَاظْفَارِهَا وَاَشْعَارِهَا

“Seseorang tidak beramal pada hari raya Idul Adha dengan amal yang lebih dicintai oleh Allah daripada mengalirkan darah hewan kurban. Sesungguhnya pada hari kiamat ia akan membawa tanduk, kuku, dan bulu hewan yang ia sembelih.” (HR Ibnu Majah).

Hadirin jamaah shalat Idul Adha yang berbahagia

Setidaknya ada tiga kepribadian bagi seseorang yang menjalankan ibadah haji dan kurban:

Amalan Membaca Surah Al-Kahfi Malam Jumat Menghindarkan Diri Dari Fitnah Dajjal & Disinari Cahaya

Pertama, kepribadian tauhidi. Ibadah haji dan kurban sama-sama memenuhi panggilan Allah SWT.

Ibadah yang penuh kepatuhan dan ketundukan terhadap Sang Khaliq. Hal ini tercermin dalam lafal talbiyah yang lazim dikumandangkan pelaksana ibadah haji:

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ

Artinya, “Aku datang memenuhi panggilanMu ya Allah. Aku datang memenuhi panggilanMu. Aku datang memenuhi panggilanMu. Tiada sekutu bagi-Mu. Aku datang memenuhi panggilanMu. Sungguh, segala puji, nikmat, dan segala kekuasaan adalah milik-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu.”

Begitu Pula ibadah kurban, menelaah dari sejarahnya, Nabi Ibrahim menunjukkan keimanan dan ketundukan yang sebenar-benarnya.

Kedua, kepribadian mujahid (pejuang). Ibadah haji maupun kurban merupakan ibadah yang membutuhkan kesungguhan dalam menjalankannya.

Keduanya diperlukan biaya yang tidak sedikit. Bukan hanya materi, ibadah haji dilaksanakan penuh perjuangan baik secara fisik maupun psikis: meninggalkan keluarga, tanah air, jabatan, status, mengekang hawa nafsu dan sebagainya (Abdul Mujib, Kepribadian dalam Psikologi Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, hal. 297).

Begitupula ibadah kurban, binatang yang disembelih biasanya dipilihkan binatang terbaik. Setelah disembelih harus dikuliti, dibersihkan, dipotong-potong dan membagikannya kepada yang berhak.

 Hal ini tidak mungkin bisa terlaksana manakala tidak didasari tekat yang kuat dan penuh perjuangan.

Ketiga, kepribadian syakirin (orang-orang bersyukur).

Khutbah Jumat Kedua

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا محمد و آله وصحبه ومن والاه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسولهُ

Islam tidak mengenal paksaan dalam beribadah. Sebagai contoh dalam ibadah shalat, jika tidak bisa berdiri maka diperbolehkan dengan cara duduk.

Jika tidak bisa duduk maka diperbolehkan berbaring, dan seterusnya hingga shalat dengan isyarat.

Sama halnya perintah ibadah haji, kewajiban menjalankannya adalah bagi orang Islam yang mampu.

وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ (٩٧)

“....mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha-Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (QS Ali Imran[3]: 97).

Pada ayat tersebut terdapat kata اسْتَطَاعَ yang artinya “sanggup/mampu”.

Hal ini menunjukkan betapa beruntungnya orang-orang yang mendapat kesempatan berangkat haji ke Baitullah.

Dia adalah satu diantara sekian juta orang yang bisa menjalankan ibadah haji.

Oleh karenanya patut disyukuri atas nikmat yang telah Allah berikan kepadanya.

Keempat kepribadian sosial akan tertanam dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Ibadah kurban pun demikian adanya, untuk bisa mendapatkan binatang kurban membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Begitu juga dengan haji mereka belajar arti pentingnya sahabat, dapat saling menolong, berbagi nasihat, saling mengisi dan sebagainya.

Semoga kita semua dijadikan sebagai insan yang mampu melaksankan rukun islam secara sempurna menunaikan ibadah haji serta berkuban

Ya Allah, mudahkanlah urusan para jomblowan jomblowati kami dalam menuju pernikahan, berikanlah keturunan di antara kami yang telah menikah bagi yang belum memilikinya.

Ya Allah, jadikanlah kami yang telah Engkau karuniai pasangan yang sah menjadi pasangan yang Engkau ridhai, masukanlah kami semua ke dalam surga firdaus-Mu. Berikanlah kami keberkahan selalu dalam kehidupan rumah tangga kami.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved