Inflasi Amerika Serikat Menggila, Tertinggi Sejak 1981 ! Harga Bensin dan Makanan di AS Meroket

Melesatknya inflasi di Negara Paman Sam ini bahkan disebut yang menjadi yang tertinggi dibanding negara maju lainnya secara global. Apa sebanya?

Editor: Ishak
SAUL LOEB / AFP
Tampak harga bahan bakar minyak - BBM di satu di antara SPBU di wilayah Virginia Amerika Serikat baru-baru ini. Inflasi gila-gilaan mengerek harga sejumlah kebutuhan pokok di negara superpower ini . 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Status sebagai raksasa ekonomi dunia tak cukup untuk membuat perekomonian Amerika Serikat baik-baik saja!

Inflasi yang melejit menjadi satu di antara alasan goncangnya perekonomian negara Superpower satu ini.

Melesatknya inflasi di Negara Paman Sam ini bahkan disebut yang menjadi yang tertinggi dibanding negara maju lainnya secara global.

Lantas apa penyebanya?.

China Siap Perang Lawan Amerika Serikat , Tiongkok Berkeras Tolak Taiwan Merdeka

Pada tahun lalu, bisnis di seluruh dunia mulai menaikkan harga dengan kecepatan yang tidak pernah terlihat dalam beberapa dekade.

Di antara ekonomi utama, satu negara terkena dampak terburuk.

Ekonomi Amerika Serikat di Ambang Keruntuhan! Ancaman Resesi Depan Mata, Inflasi Tak Terkendali

Negara tersebut adalah Amerika Serikat.

Melansir BBC, tingkat harga di Amerika Serikat melonjak 4,7 persen tahun lalu untuk basis tahunan.

Menurut Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), angka ini lebih cepat daripada negara lain di negara maju Kelompok Tujuh (G7).

Di Inggris, misalnya, inflasi hanya 2,5 persen

Dan pada Mei, ketika inflasi di AS mencapai 8,6 persen, negara itu tetap berada di posisi paling depan.

Banyak kekuatan yang mendorong terjadinya inflasi tahun lalu.

Misalnya saja gangguan pasokan akibat Covid dan harga pangan yang lebih tinggi setelah badai hebat dan kekeringan merusak panen.

Hal ini tidak hanya terjadi di AS.

Chris Evans Sebut Tak Ada Alasan untuk Menolak Perannya di Captain Amerika

Salah satu alasan mengapa AS bernasib lebih buruk dibanding negara lain adalah permintaan yang tinggi.

Hal tersebut didorong oleh pengeluaran besar-besaran senilai US$ 5 triliun yang disetujui pemerintah AS untuk melindungi rumah tangga dan bisnis dari goncangan ekonomi akibat pandemi.

Dengan melindungi keuangan keluarga, hal ini membantu orang untuk tetap membeli.

Barang-barang seperti furnitur, mobil, dan elektronik mengalami lonjakan pesanan, karena pembeli mengalihkan uang yang mungkin mereka habiskan untuk restoran dan perjalanan.

Dan karena permintaan yang luar biasa tinggi bertabrakan dengan masalah pasokan yang berasal dari Covid, bisnis mulai menaikkan harga.

Ekonomi Amerika Serikat Terancam Kolaps Diterjang Badai Inflasi, Barang Impor dari China Diburu ?

Sebuah studi baru-baru ini oleh Federal Reserve Bank of San Francisco menyimpulkan bahwa paket bantuan pandemi mungkin berkontribusi pada 3 poin persentase kenaikan inflasi hingga akhir tahun 2021, sebuah faktor yang menjelaskan mengapa inflasi AS melampaui negara-negara lain di dunia.

"Program-program ini ... adalah pemasukan likuiditas yang cukup besar ke kantong konsumen pada saat mungkin industri belum cukup siap untuk menanggapi peningkatan permintaan," kata Oscar Jorda, penasihat kebijakan senior di bank dan salah satu orang yang bekerja dalam penelitian ini, dalam sebuah wawancara di bulan Mei.

Dia menambahkan, "Mereka menandakan dorongan besar dari apa yang saya sebut inflasi akibat dorongan permintaan".

Tertinggi sejak 1981

Sebelumnya diberitakan, Indeks Harga Konsumen AS mengalami kenaikan pada bulan Mei.

Kondisi ini dipicu oleh lonjakan harga bensin yang mencapai rekor tertinggi dan biaya makanan melonjak.

Melansir Reuters, tingkat inflasi di AS kali ini mengarah ke kenaikan tahunan terbesar dalam hampir 40,5 tahun atau sejak 1981 silam.

Ini menunjukkan bahwa Federal Reserve dapat meningkatkan kebijakan kenaikan bunga sebesar 50 basis poin hingga September untuk mengatasi inflasi.

Kenaikan tajam inflasi yang dilaporkan oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Jumat juga mencerminkan kenaikan sewa, terbesar sejak tahun 1990.

Perjalanan Terjal Stephen Fulton, Sosok Petinju Asal Amerika Serikat yang Punya Rekor Mentereng

Tekanan harga yang meluas dan berkelanjutan memaksa warga Amerika untuk mengubah kebiasaan belanja mereka. 

Di sisi lain, hal ini juga meningkatkan ketakutan akan resesi langsung atau periode perlambatan ekonomi yang sangat buruk.

Sebuah survei pada hari Jumat menunjukkan sentimen konsumen mencapai rekor terendah pada awal Juni.

"The Fed sekarang percaya itu berada di belakang kurva inflasi dan harus bertindak lebih tegas," kata Sung Won Sohn, profesor keuangan dan ekonomi di Loyola Marymount University di Los Angeles.

Dia menambahkan, "Stagflasi adalah skenario yang paling mungkin untuk beberapa tahun ke depan, dengan potensi resesi meningkat." pungkasnya.

Amerika Serikat sendiri pernah merasakan pahitnya krisi ekonomi parah di 1929 silam.

Saat terjadi resesi ekonomi parah akibat pecahnya gelembung investasi yang dikenal sebagai masa The Great Depression . (*)

Materi di artikel ini juga telah tayang di laman Kontan.co.id dengan judul Inilah Faktor yang Menyebabkan Amerika Terkena Dampak Inflasi Paling Buruk

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved