Kisah Menggugah Calhaj Pontianak, Mathori Tukang Sapu yang Berjuang Kumpulkan Uang untuk Naik Haji

Mir’ad bercerita, pada tahun ini kata dia ada satu Calon Jemaah Haji (CJH) yang kisahnya berkesan dan menyentuh hatinya. 

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pontianak Mi'rad bersama Mathori Calon Jamaah Haji Asal Kota Pontianak yang menunggu hingga 12 tahun akhirnya bisa berangkat pada musim haji tahun 2022. Mathori yang bekerja sebagai tukang sapu jalan menabung sedikit demi sedikit hingga akhirnya bisa terkumpul untuk setor biaya menunaikan ibadah haji. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sempat tertunda selama dua tahun karena Pandemi Covid -19. beberapa waktu lalu Kerajaan Arab Saudi sudah membuka keran, dan mengizinkan umat muslim di seluruh dunia, untuk melaksanakan ibadah Haji di tahun 2022 ini. 

Kabar tersebut tentu disambut gembira oleh seluruh umat muslim yang ada di dunia, khususnya Indonesia. Seperti diketahui, selain negara muslim terbesar di dunia, Indonesia juga merupakan negara yang paling antusias untuk memberangkatkan umat muslim pada musim haji. 

Di antara banyaknya umat muslim yang akan berangkat haji pada tahun ini, ada satu kisah CJH asal Kota Pontianak, yang diceritakan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pontianak Mi'rad, pada Tribunpontianak, Jumat 11 Juni 2022.

279 Calhaj asal Pontianak Siap Berangkat Ke Tanah Suci untuk Menjalankan Ibadah Haji

Mir’ad bercerita, pada tahun ini kata dia ada satu Calon Jemaah Haji (CJH) yang kisahnya berkesan dan menyentuh hatinya. 

“Tahun ini ada yang berkesan bagi saya pribadi ya, ada salah satu jemaah haji Kota Pontianak. Atas nama Pak Mat Hori, beliau sehari-hari itu bekerja sebagai tukang sapu,” ujarnya.

Menurut penuturan Mi’rad, niat untuk berangkat haji dari sosok Mathori menjadi sesuatu yang berkesan, bahwa haji itu tidak mesti orang kaya saja yang bisa berangkat. 

“Bahkan orang yang dipandang biasa-biasa saja, kalau memang sudah meniatkan diri untuk berangkat haji, Insya Allah, akan Allah panggil, asalkan diniat itu,” terangnya. 

Kata Mi’rad menerangkan, Mat Hori sudah mendaftarkan diri sebagai CJH sedari tahun 2010, dan seharusnya sudah mulai berangkat pada tahun 2020. Namun, karena tertunda pandemi, Mat Hori baru bisa berangkat di tahun 2022 ini. 

“Beliau daftar haji sejak tahun 2010. Semetinya tahun 2020 berangkat, tetapi karena ada penundaan pandemi, beliau berangkat pada tahun 2022,”

Sambil bercerita dengan wajah haru, Mi’rad menilai, kesungguhan dari Mat Hori yang menyisihkan dan menabung setiap penghasilannya untuk melaksanakan ibadah haji, membuat sosok Mat Hori semakin berkesan di mata Mir’ad. 

“Menarik memang tentang Pak Mat Hori, bahwa beliau bekerja sebagai tukang sapu dapat menunaikan ibadah haji. Ya setiap ada penghasilan, beliau sisihkan untuk menabung haji. Sehingga sekarang beliau bisa berangkat,” ujanrya.

“Jadi ketika mendaftarkan memang harus menyetorkan storan awal. Nah setelah itu untuk menambah kekurangan-kekurangannya, beliau juga mesti menabung. Tentunya beliau menabung ini dari sebelum mendaftar, karenakan storan awal kemarin Rp. 25.000.00,” timpalnya.

Mi’rad juga mendoakan Mat Hori dan seluruh umat muslim yang akan melaksanakan ibadah haji, agar sehat selalu dan meraih haji yang mabrur. 

“Ya saya berdoa untuk Pak Mat Hori sehat dalam melaksanakan ibadah haji, dan meraih haji yang mabrur,” harapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved