Pangdam XII/Tpr Akui Jumlah Pos Pamtas Tak Sebanding dengan Luas Perbatasan
Sektor barat, dijaga oleh Satgas Pamtas 645/Gardatama Yudha. Sektor ini meliputi Entikong, Kabupaten sanggau sampai Temajuk, Kabupaten Sambas
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Kodam XII/Tanjungpura berencana menambah Pos untuk Satgas Pamtas menjaga wilayah perbatasan Kalbar-Malaysia.
Apabila pos Satgas Pamtas ini terbangun. Total Pos yang ada di sepanjang perbatasan mencapai 63 pos Satgas Pamtas.
"Kita sekarang juga membangun 5 pos lagi. Mudah-mudahan kalau sudah terbangun berarti kita sudah pumya 63 pos," ujar Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Sulaiman Agusto saat kunjungan kerja di Sintang, kemarin.
Pangdam mengakui, Pos Satgas Pamtas di wilayah perbatasan sepanjang 970 kilometer masih sangat kurang, tidak sebanding dengan luas perbatasan yang rawan dengan tindak kejahatan, seperti penyelundupan narkoba.
"Menjaga sepanjang kurang lebih 970 kilo perbatasan, (pos pamtas yang ada) itupun masih minim sebenarnya, karena kalau dibagi jauh jaraknya sekali. Sedangkan upaya dari penyelundup terutama narkoba itu mereka akan masuk ke wilayah yang susah untuk di kontrol diawasi setiap saat," ujar Pangdam.
• Kunjungan Perdana ke Sintang, Pangdam XII/Tpr Minta Prajurit TNI Selalu Hadir Bantu Masyarakat
Ada dua Satgas Pamtas yang menjaga sektor timur dan barat. Saat ini, sektor timur dijaga oleh Batlyon Armed 19/105 Trk Bogani. Sektor ini meliputi perbatasan Kabupaten Sintang di Senaning, sampai Badau di Kapuas Hulu.
Sektor barat, dijaga oleh Satgas Pamtas 645/Gardatama Yudha. Sektor ini meliputi Entikong, Kabupaten sanggau sampai Temajuk, Kabupaten Sambas.
Selama ini, sektor inilah yang paling rawan penyelundupan narkoba dan kejahatan lainnya. "Kekuatan kita tetap dua batalyon. Masing-masing 450 orang," kata Pangdam.
Satgas Pamtas tidak hanya melakukan patroli perbatasan, tapi juga menjaga kedaulatan.
"Semua kita fokus patroli setiap saat, termasuk patok batas, kita akan terus menjaga itu. Karena tahun lalu, kalau gak salah pernah itu pekerjaan pembuatan sawit dari sebelah (Malaysia) itu patok kita dirusak. Ternyata pekerjanya orang kita, kita perintahkan pasang lagi, karena itu melanggar," tegas Pangdam. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News