Sintang dan Sanggau Diskusikan Rantai Pasok Komoditas Karet Berkelanjutan bersama USAID SEGAR
Selain itu, para peserta diskusi juga bersama-sama menggali peluang kerja sama dalam pengembangan komoditas karet
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Karet merupakan salah satu komoditas ekspor utama Kalimantan Barat yang ketersediaannya selama ini banyak disokong oleh Kabupaten Sanggau dan Sintang.
Permintaan pasar yang naik terhadap karet menuntut peningkatan pemahaman dan penerapan standar-standar lingkungan dan sosial oleh para pelaku rantai pasok komoditas karet di Sanggau dan Sintang agar dapat bersaing di pasar global.
Pada Senin lalu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat bersama Pemerintah Kabupaten Sanggau dan Sintang dengan dukungan USAID Sustainable Environmental Governance Across Regions (SEGAR) menyelenggarakan lokakarya Perencanaan Intervensi Rantai Pasok Berkelanjutan Komoditi Karet dengan Para Pemangku Kepentingan di Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Sintang di Hotel Garden Palace Sanggau.
Acara ini melibatkan perwakilan pemerintah kabupaten, pihak swasta, kelompok petani, lembaga keuangan, dan asosiasi terkait di wilayah Sanggau dan Sintang.
• Dialog Menuju Sintang Kreatif dan Inovatif, Tatang Ungkap Kendala Kembangkan BUMDes
“Potensi pengembangan komoditas karet di Kalbar akan sangat baik apabila didukung dengan suatu sistem pemasaran yang efisien. Sistem pemasaran yang efisien dapat dilihat dari tingkat harga dan stabilitas harga. Semakin tinggi harga jual karet, petani akan termotivasi untuk meningkatkan produksinya," kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat, Muhammad Munsif dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunpontianak, Rabu 1 Juni 2022.
"Artinya tidak hanya cukup dengan meningkatkan produktivitasnya, namun harus diikuti usaha penyempurnaan atau perbaikan sistem pemasaran,” lanjutnya.
Munif berharap upaya pengembangan komoditas karet secara berkelanjutan ini mendapat dukungan pemerintah kabupaten dan petani karet untuk turut mengembangkan usaha pengolahan dan pemasaran karet sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan masing-masing.
Sebelumnya, melalui sebuah lokakarya yang dilaksanakan USAID SEGAR bersama para pemangku kepentingan di Kabupaten Sanggau dan Sintang pada bulan September 2021 yang lalu.
Karet dipilih sebagai komoditas fokus untuk intervensi USAID SEGAR di kedua kabupaten ini dengan pertimbangan bahwa komoditas karet memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan asli daerah (PAD), menyerap tenaga kerja, dan melibatkan petani swadaya dalam jumlah besar.
Setelah itu, USAID SEGAR melakukan pemetaan rantai pasok komoditas karet dengan mengumpulkan informasi dari pihak-pihak terkait dan berkepentingan langsung terhadap sistem rantai pasok berkelanjutan, mulai dari petani, pengepul, pabrik pengolahan, lembaga keuangan, serta institusi pengambil kebijakan.
Lokakarya pada bulan Mei 2022 kali ini dilakukan untuk mendiskusikan rekomendasi yang muncul dari hasil pemetaan rantai pasok komoditas karet tersebut.
Selain itu, para peserta diskusi juga bersama-sama menggali peluang kerja sama dalam pengembangan komoditas karet agar rantai pasoknya lebih berkelanjutan.
Dengan dukungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat serta Pemerintah Kabupaten Sanggau dan Sintang, USAID SEGAR akan menindaklanjuti potensi-potensi kerja sama yang teridentifikasi dari lokakarya ini.
Kolaborasi-kolaborasi di masa mendatang diharapkan dapat mendukung penciptaan rantai pasok komoditas karet yang berkelanjutan dan lebih sesai dengan standar lingkungan dan sosial. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News