Angka Stunting Kabupaten Mempawah Terus Menurun, Wabup Tetap Imbau untuk Target Zero Stunting

Senada dengan Muslimat, Wakil Bupati Mempawah Muhammad Pagi menekankan untuk memaksimalkan tugas dan fungsi masing-masing anggota tim.

Penulis: Ramadhan | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa/Dok. Prokopim Pemkab Mempawah
Wakil Bupati Mempawah, Muhammad Pagi membuka secara resmi Pertemuan Sosialisasi Tim Percepatan Penurunan Stunting dan Lokus Stunting Kabupaten Mempawah Tahun 2022, di Aula Bappeda Kabupaten Mempawah, pada Rabu 25 Mei 2022 kemarin. (Dok. Prokopim Pemkab Mempawah/Istimewa) 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Wakil Bupati Mempawah, Muhammad Pagi membuka secara resmi Pertemuan Sosialisasi Tim Percepatan Penurunan Stunting dan Lokus Stunting Kabupaten Mempawah Tahun 2022, di Aula Bappeda Kabupaten Mempawah, pada Rabu 25 Mei 2022 kemarin.

Dihadiri camat se- Kabupaten Mempawah, kepala OPD terkait serta Tim Percepatan Penurunan Stunting yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Mempawah.

Meskipun angka Stunting menurun dari tahun ke tahun, namun resiko Stunting di Kabupaten Mempawah masih menjadi perhatian lebih oleh pemerintah daerah.

Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar, Muslimat mengatakan bahwa BKKBN selaku Ketua Pelaksana Program Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia, telah didukung oleh PerPres Nomor 72 Tahun 2021.

Hadiri Wisuda Siswa Madrasah Nurul Jadid Jongkat, Wabup Harap SDM yang Tercipta Berkualitas

Dimana Kementerian Kesehatan bertanggung jawab untuk mempublikasikan data prevalensi stunting tingkat nasional, provinsi dan kab/kota setiap tahunnya.

Ia juga memaparkan secara konkret data hasil SSGI tahun 2021 yang menerangkan bahwa prevalensi stunting di tingkat nasional turun dari 27,7 persen di tahun 2019 menjadi 24,4 persen. Sedangkan di Kabupaten Mempawah juga mengalami penurunan yang signifikan dari 21,2 persen di tahun 2019 menjadi 10,1 persen di tahun 2021.

"Sebagaimana tercantum di dalam Peraturan BKKBN RI Nomor 12 tahun 2021 tentang RAN (Rencana Aksi Nasional) mengenai mekanisme tata kerja, saya berharap tujuan tersebut dapat terlaksana. Yaitu mengkoordinasikan, menyinergikan dan menyelenggarakan percepatan penurunan stunting secara efektif, kovergen dan terintegrasi antara kementerian/lembaga, pemerintah provinsi, pemerintah kab/kota serta pemangku kepentingan lainnya," jelasnya, Jumat 27 Mei 2022.

Diketahui bahwa Kabupaten Mempawah telah membentuk TPPS tingkat kecamatan sebanyak 4 tim di 9 kecamatan. Dan di tingkat desa sebanyak 27 tim.

Senada dengan Muslimat, Wakil Bupati Mempawah Muhammad Pagi menekankan untuk memaksimalkan tugas dan fungsi masing-masing anggota tim.

"Tolong pelajari dengan saksama pengertian, risiko dan akibat stunting. Terus lakukan pembinaan, buat program yang strategis dan inventarisir resiko stunting di setiap desa. Sehingga koordinasi yang terbangun dapat menjadi dasar penentuan langkah konkret untuk melakukan upaya-upaya penurunan stunting," ucapnya tegas.

Wabup juga menjelaskan 3 (tiga) hal penguatan PerPres Nomor 72 Tahun 2021. Yaitu penguatan kerangka kelembagaan, penguatan kerangka intervensi dan penguatan kerangka pendanaan.

"Dalam upaya percepatan penurunan stunting juga mencakup 2 intervensi yaitu intervensi spesifik dan intervensi sensitif yang dilaksanakan secara konvergen, holistik, integratif dan berkualitas melalui kerjasama multisektor di pusat, daerah maupun desa," ujarnya.

"Kendati prevalensi stunting di Kabupaten Mempawah terus menurun, kita tidak boleh lengah. Mari bersatu padu saling mengisi dan mengingatkan, saling memberikan pemahaman kepada masyarakat agar generasi penerus bangsa di Kabupaten Mempawah dapat tumbuh dengan baik dan menjadi generasi hebat untuk Mempawah yang lebih maju," tutupnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved