DPPKH Sambas Temukan 3 Ekor Sapi Suspek Gejala Klinis Mengarah ke Penyakit Mulut dan Kuku
Makbullah menerangkan hasil laboratorium dari sampel darah tiga ekor sapi suspek itu belum keluar. Tetapi kata dia, pihaknya telah melakukan pengobata
Penulis: Imam Maksum | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Perikanan Perternakan dan Kesehatan Hewan (DPPKH) Kabupaten Sambas, Makbullah mengungkapkan Kabupaten Sambas belum ditemukan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK), Kamis 26 Mei 2022.
"Kabupaten Sambas saat ini masih belum ditemukan kasus PMK. Ada 3 ekor suspek PMK dengan gejala klinis mengarah ke PMK, sudah kita ambil sampel darah nya untuk memastikan penyebab sakitnya," katanya kepada Tribun Pontianak.
Makbullah menerangkan hasil laboratorium dari sampel darah tiga ekor sapi suspek itu belum keluar. Tetapi kata dia, pihaknya telah melakukan pengobatan dan telah dinyatakan sembuh.
• Pengusaha Kuliner Lokal Sambas Harap Pemda Antisipasi Sapi yang terkena PMK dari Luar Daerah
"Namun hasil laboratorium belum keluar. Sapi tersebut telah kita lakukan pengobatan dan pada hari ini dinyatakan telah sembuh. Tindakan desinfeksi juga dilakukan pada kandang suspek PMK," ucapnya.
Dia menjelaskan, langkah antisipasi yang pihaknya lakukan yaitu mensosialisasikan PMK melalui berbagai media. Selain itu juga melalui seluruh petugas peternakan dan keswan juga dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap PMK.
"Kita juga akan segera menetapkan Otoritas veteriner kabupaten Sambas, tim unit reaksi cepat dan gugus tugas penanganan PMK Kabupaten Sambas juga sudah kita usulkan untuk dibentuk," jelasnya.
Dia menyebutkan pihaknya telah melakukan pendataan stok hewan kurban dengan hasil bahwa stok hewan kurban masih aman.
"Kita sudah mulai mendata stok hewan qurban, dari data di lapangan stok qurban sampai saat ini masih aman," imbuhnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News