Doa Katolik

Orang Kudus Katolik Santa Madeleine Sophia Barat Dirayakan 25 Mei

Santa Madeleine Sophie barat (atau Magdalena Sofia Barat) lahir di Joigny, Burgundy, Perancis pada tanggal 12 Desember 1779.

rscjindonesia.or.id
Orang Kudus Katolik Santa Madeleine Sophia Barat Dirayakan 25 Mei. 

Di bulan November 1804, Madeleine Sophie pergi ke Sainte - Marie - d'en - Haut, dekat Grenoble di tenggara Perancis, untuk menerima sebuah komunitas biarawati Visitasi yang telah ditutup pada saat revolusi Perancis dan hendak bergabung dengan Kongregasi Suster Hati Kudus.

Di antara mereka terdapat Santa Rosa Philippine Duchesne yang kelak memperkenalkan Konggregasi Hati Kudus ke Amerika.

Karya Suster Madeleine semakin berkembang.

Biara dan sekolah yang kedua kemudian didirikan di Grenoble, diikuti oleh yang ketiga di Poitiers Perancis barat.

Suster Madeleine bekerja keras mengembangkan konggregasi dan karya mereka dibidang pendidikan bagi kaum wanita.

Berkat ketekunan dan kerja kerasnya; Konggregasi baru ini dapat berkembang pesat bukan hanya di wilayah Perancis, tapi juga diluar negeri seperti di Amerika Utara, Italia, Swiss, Belgia, Aljazair, Inggris, Irlandia, Spanyol, Belanda, Jerman, Amerika Selatan, Austria, dan Polandia.

Pada bulan Januari 1806, karena kekudusan hidupnya serta kebijaksanaan dan kerendahan hatinya; Santa Madeleine dengan suara bulat terpilih menjadi Superior General untuk seluruh Biara Hati Kudus.

Tugas ini kemudian diembannya sampai pada hari kematiannya.

Pada tahun 1826 Kongregasi Hati Kudus secara resmi mendapat pengakuan dan pengesahan dari Paus Leo XII.

Sekolah-sekolah dari Biara Hati Kudus dengan cepat memperoleh reputasi sebagai lembaga pendidikan yang sangat berkualitas.

Mereka sekarang sering dikenal sebagai tempat pendidikan bagi masyarakat kelas atas dan para elit sosial.

Sangat disayangkan karena hal demikian sama sekali bukanlah tujuan dari Santa Madeleine saat mendirikan Konggregasi ini.

Justru sebaliknya, ia bermimpi untuk memberikan pendidikan yang berkualitas tinggi bagi anak-anak miskin yang saat itu terasa mustahil.

Dalam kepemimpinannya, Madeleine senantiasa menyemangati para susternya untuk mencari kemuliaan Tuhan Yesus dengan bekerja keras menyucikan jiwa-jiwa.

Semboyannya ialah : “Memikul penderitaan untuk diri sendiri dan tidak membuat orang lain menderita”.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved