Perbedaan Cacar Air dan Cacar Monyet ! Ketahui Apa itu Virus Cacar Monyet atau monkeypox
Adapun gejala cacar monyet yang perlu diketahui menurut UKHSA adalah sebagai berikut:....................................
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Ketahui perbedaan cacar air dan cacar monyet yang kini merebak di beberapa wilayah dunia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini sedang melakukan pemantauan terhadap cacar monyet, setelah kasusnya ditemukan di beberapa negara.
Mereka bahkan memprediksi bahwa akan lebih banyak lagi infeksi cacar monyet yang teridentifikasi, di negara-negara lain dan menyatakan kalau ini bukan termasuk penyakit endemik.
Bukti yang ada saat ini menunjukkan bahwa cacar monyet paling berisiko dialami oleh seseorang yang melakukan kontak fisik dengan orang yang terinfeksi, ketika belum bergejala.
Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) beberapa waktu lalu mewanti-waniti pria yang berhubungan seksual dengan sesama pria ataupun biseksual. Karena cukup banyak orang dari kelompok tersebut yang belakangan ini terinfeksi.
Meski begitu perlu dipertegas, bahwa cacar monyet bukan merupakan penyakit yang hanya bisa terjadi pada pasangan sesama jenis.
• Peringatan WHO, Inilah Gejala Penyakit Cacar Monyet dan Cara Menghindarinya
Badan AIDS PBB, pada Minggu (22/05/2022), mengatakan bahwa cacar air bisa dialami oleh siapapun, tanpa memandang orientasi seskual.
Adapun gejala cacar monyet yang perlu diketahui menurut UKHSA adalah sebagai berikut:
1. Demam
2. Sakit kepala
3. Nyeri otot
4. Nyeri punggung
5. Pembengkakan kelenjar getah bening
6. Mering dan kelelahan
• WHO Ungkap Fakta Megejutkan Seputar Wabah Cacar Monyet , MonkeyPox dan Kaitannya dengan Homoseksual
Orang-orang yang terinfeksi cacar monyet juga biasanya akan mengalami gejala di mana muncul ruam pada kulitnya.
Ruam juga biasanya muncul pada seseorang yang mengalami cacar air. Lalu, bagaimana cara membedakannya?
Perbedaan cacar monyet dan cacar air (chickenpox)
Keduanya bisa dibedakan berdasarkan penyebabnya. Cacar air diketahui disebabkan oleh virus varicella-zoster. Sedangkan cacar monyet penyebabnya adalah virus monkeypox, masih bagian dari Orthopoxvirus.
Dilansir dari Daily Record, cacar monyet dan cacar air memang sama-sama menimbulkan ruam di kulit. Namun, sebenarnya kedua ruam penyakit ini berbeda.
“Ruamnya berubah dan melewait tahap yang berbeda, dan bisa terlihat seperti cacar air atau sifilis, sebelum akhirnya membentuk keropeng, kemudian rontok,” kata UKHSA.
Ruam cacar monyet biasanya muncul satu hingga lima hari setelah infeksi. Seringkali berawal dari wajah, kemudian menyebar ke bagian tubuh lain, termasuk alat kelamin.
Ruam dimulai sebagai bintik-bintik yang berubah menjadi lepuh kecil berisi air, kemudian menjadi koreng dan rontok.
Perbedaan yang mencolok dari kedua jenis infeksi cacar ini, yakni pembengkakan kelenjar getah bening. Kondisi tersebut umumnya terjadi pada orang terinfeksi cacar monyet.
• Wabah Cacar Monyet Monkeypox Makin Dekat ke Indonesia ! Penyebarannya Berbeda dengan Covid-19
Kasus cacar monyet
Cacar monyet yang saat ini menyebar di berbagai negara, pertama kali dilaporkan di Inggris pada awal Mei ini. Berdasarkan data yang dilaporkan WHO, pada Sabtu (21/05/2022), terdapat 92 konfirmasi infeksi monkeypox dan 28 lainnya masih diivestigasi.
Saat ini cacar monyet sudah terdeteksi di 12 negara di antaranya Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Prancis, Jerman, dan Italia.
Kasus infeksi cacar monyet juga teridentifikasi di Australia, Belgia, Belanda, Spanyol, Portugal, dan Swedia.
Sampai saat ini, belum ada perawatan atau vaksin khusus untuk mencegah cacar monyet.
Namun, umumnya gejalanya akan hilang dalam waktu dua hingga empat minggu.
(*)