Yahya Cholil Staquf Angkat Bicara Terkait Pengunduran Rais Aam KH Miftachul Akhyar dari Ketua MUI

Dia menegaskan bahwa diterima atau tidaknya keputusan tersebut, Rais Aam PBNU telah mengajukan pengunduran diri.

Editor: Jamadin
TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf angkat bicara terkait Pengunduran Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar dari kursi ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Menurut Yahya Cholil Staquf menilai persoalan pengunduran Rais Aam KH Miftachul Akhyar dari MUI sudah selesai.

Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers setelah Konferensi Besar Nahdlatul Ulama atau Konbes NU 2022 yang digelar di Hotel Yuan Garden, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat 20 Mei 2022.

“Sudah selesai. Pengunduran diri dari ketum MUI toh? Udah selesai,” kata Gus Yahya, sapaan akrabnya.

Gus Yahya menyatakan tidak tahu persis apakah pengunduran KH Miftachul Akhyar diterima oleh MUI.

Dia menegaskan bahwa diterima atau tidaknya keputusan tersebut, Rais Aam PBNU telah mengajukan pengunduran diri.

"Saya ndak tahu, mau diterima atau endak wong Rois aam udah mundur dari ketua MUI,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan sikap menolak permohonan pengunduran diri KH Miftachul Akhyar dari jabatan Ketua Umum pada Rabu 16 Maret 2022 kemarin.

Profil Siapakah KH Miftachul Akhyar Terpilih Jadi Rais Aam PBNU Muktamar Lampung & Apa Itu Rais Aam?

"Surat permohonan pengunduran diri Ketum MUI sudah dibahas dalam rapim. Secara aklamasi dan mufakat beliau diputuskan tetap sebagai ketua umum," ujar Sekreteris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan kepada Kompas.com kemarin.

"Artinya permohonan mundur sebagai Ketum MUI tidak terima atau ditolak karena amanah Munas MUI X beliau memimpin MUI 2020- 2025," lanjut Amirsyah.

Keputusan Kiai Miftachul mengajukan pengunduran diri dari MUI karena alasan amanah forum ahlul halli wal aqdi (Ahwa) dalam Muktamar ke-34 NU di Lampung, Desember 2021, agar tidak merangkap jabatan. Forum Ahwa merupakan musyawarah kiai sepuh NU untuk memilih Rais Aam PBNU.

Baca juga: Pengunduran Diri Ditolak, KH Miftachul Akhyar Tak Hadiri Rapim Majelis Ulama Indonesia

Dalam muktamar Miftachul terpilih sebagai Rais Aam PBNU. Ketika itu, ia kadung menjalani tahun keduanya mengemban jabatan pucuk MUI.

Pernyataan pengunduran diri tersebut diberikan saat Kiai Miftachul memberikan pengarahan dalam Rapat Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah PBNU di Kampus Unusia Parung, Bogor, Jawa Barat Rabu 9 Maret 2022.

"Di saat ahlul halli wal aqdi (Ahwa) Muktamar ke-34 NU menyetujui penetapan saya sebagai Rais Aam, ada usulan agar saya tidak merangkap jabatan. Saya langsung menjawab sami'na wa atha'na (kami dengarkan dan kami patuhi)," ujar Miftachul seperti dikutip dari situs resmi nu.or.id.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved