Korea Utara Diguncang Pandemi Covid-19, Kim Jong Un Kambing Hitamkan Pejabat Korut
Dalam menghadapi wabah Covid-19 yang "meledak", Korea Utara telah mengerahkan angkatan bersenjata. Tapi jumlah infeksi harian terus menanjak !
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Korea Utara tengah dilanda hantaman pandemi Covid-19 .
Infeksi harian Covid-19 di negara berhaluan Komunis satu ini terus menanjak !
Tak tanggung-tanggung, diketahui ada 1,72 juta pasien dengan gejala Covid-19 saat ini.
Serta tambahan angka kematian akivat Covid-19 yag mencapai 62 kasus dallam satu hari baru-baru ini .
Terkait kondisi tersebut, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengecam penanganan negaranya terhadap wabah Covid-19 .
• Korea Utara di Ambang Bencana Covid-19, 26 Juta warga Korut Terancam Malapetaka
Kemarahannya muntab lantaran merasa para pejabat di pemerintahannya tidak matang.
Alhasil Kim Jong Un mengkambing hitamkan para pejabat di pemerintahannya.
Kim Jing Un disebut menuduh pejabat pemerintah tidak memadai dan lamban ketika kasus demam melanda negara itu.
• Hasil Badminton Thailand Open 2022 Hari Ini Kejutan Unggulan Korea Tersingkir, Cek Wakil Indonesia
Korea Utara melaporkan 232.880 orang dengan gejala demam dan enam kematian lagi, setelah negara itu mengungkapkan wabah Covid-19 pertama pekan lalu.
Tidak disebutkan, berapa banyak orang yang dites positif terkena virus corona.
Memimpin pertemuan Politbiro Partai Buruh yang berkuasa pada Selasa 17 Mei 2022, Kim Jong Un mengatakan, "ketidakmatangan dalam kapasitas negara untuk mengatasi krisis meningkatkan kompleksitas dan kesulitan" dalam memerangi pandemi, menurut KCNA Rabu 18 Mei 2022.
Mengutip Reuters, sejak pengakuan pertama wabah Covid-19, Korea Utara telah melaporkan 1,72 juta pasien dengan gejala demam, termasuk 62 kematian pada Selasa malam.
• Korea Utara Dihantam Tsunami Covid-19 ! Kim Jong Un Salahkan Kejaksaan hingga Pengadilan !
Tapi, Korea Utara juga mengatakan, situasi Covid-19 menempuh "belokan yang menguntungkan".
Dan pertemuan partai membahas "cara mempertahankan peluang bagus di bidang pencegahan epidemi secara keseluruhan".
Laporan itu tidak memerinci atas dasar apa Korea Utara sampai pada penilaian positif seperti itu.
Korea Utara belum memulai vaksinasi massal dan memiliki kemampuan pengujian yang terbatas, membuat banyak ahli khawatir, mungkin sulit untuk menilai seberapa luas dan cepat penyakit ini menyebar.
KCNA melaporkan, Korea Utara telah mendorong untuk lebih menangani "pengumpulan, pengangkutan, dan pengujian spesimen dari orang-orang yang demam, sambil memasang fasilitas karantina tambahan".
Pejabat kesehatan Korea Utara, KCNA menyebutkan, telah mengembangkan panduan pengobatan Covid-19 yang bertujuan untuk mencegah overdosis obat dan masalah lainnya.
• Klasemen Thomas Uber Cup 2022 Terbaru usai Hasil Badminton Tadi Malam Indonesia Vs Korea Selatan
Pejabat dan peneliti telah meningkatkan upaya untuk "mengembangkan dan memproduksi obat secara besar-besaran yang efektif dalam pengobatan infeksi virus ganas .
Dan menetapkan diagnosis dan metode pengobatan yang lebih rasional," KCNA mengatakan.
Tetapi, KCNA tidak memberikan perincian tentang obat apa yang Korea Utara gunakan.
Dalam menghadapi wabah Covid-19 yang "meledak", Korea Utara telah mengerahkan angkatan bersenjata.
Termasuk 3.000 staf medis militer, untuk sistem pengiriman obat 24 jam.
Kemudian, 500 kelompok respons untuk mengonfirmasi dan merawat pasien yang terinfeksi.
Televisi pemerintah Korea Utara menunjukkan sejumlah besar tentara berkumpul di alun-alun untuk mendukung pekerjaan anti-virus. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News
Materi di artikel ini juga telah tayang di laman Kontan.co.id dengan judul Kim Jong Un Kecam Penanganan Negaranya terhadap Wabah Covid-19