Imbas Wabah Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan, Konsumen Khawatir Harga Daging Sapi Naik
"Kadang kita kesulitan, ini kan kalau sudah dijual dipasaran tidak kelihatan. Kita hanya berharap dinas terkait melakukan pemeriksaan terhadap hewan t
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terjadi di beberapa Kabupaten Aceh dan Kabupaten di Jawa Timur cukup mengkhawatirkan masyarakat Kalimantan Barat.
Owner Astri Catering, Astri mengatakan ia yang menyediakan berbagai menu untuk acara ulangtahun, hajatan dan lainnya baru mengetahui adanya wabah yang menyerang hewan ternak.
"Baru dengar berita kemarin, katanya ada wabah penyakit pada hewan. Khawatir banget karena kita usaha bidang kuliner. Takutnya orang-orang was-was," ujar Astri yang beralamat di Jalan Tanjung Raya 2, pada Sabtu, 14 Mei 2022.
Meski demikian ia mengaku selalu memastikan kepada penjual di pasar bahwa daging yang mereka jual terbebas dari wabah penyakit.
"Kadang kita kesulitan, ini kan kalau sudah dijual dipasaran tidak kelihatan. Kita hanya berharap dinas terkait melakukan pemeriksaan terhadap hewan ternak yang didatang dari Jawa," harapnya.
• Daniel Johan minta Pemerintah lakukan Upaya Antisipasi Penyebaran Wabah PMK Pada Hewan Ternak
Beberapa menu yang ia tawarkan diantara aneka nasi box, tumpeng dan berbagai menu lainnya sesuai dengan permintaan konsumen. Ia berharap harga daging sapi yang berkisar Rp 130 ribu per kilo tidak ada kenaikan karena wabah ini.
"Pokoknya menu kita beberapa diantaranya ada daging sapi, ini yang kita khawatir kalau wabah ini terus terjadi. Ujung-ujung kita bisa beralih ke daging sapi impor," ujarnya.
Salah satu masyarakat Kota Pontianak Dita Mutiasari mengaku tidak mengetahui adanya penyakit mulut dan kuku pada hewan.
Ia mengaku khawatir lantaran ada rencana qurban pada idul Adha. Adanya wabah otomatis kata Dita mempengaruhi harga hewan ternak yang didatangkan dari Jawa, Aceh dan Madura.
"Saya ada rencana qurban lebaran haji. Takutnya harga hewan ternak yang didatangkan dari luar jadi mahal. Karena harganya pasti mahal. Selain itu kita juga perlu daging sapi untuk kebutuhan hari lebaran, semoga daging yang masuk sehat semua. Semoga harganya stabil," ujarnya. (*)
(Simak berita terbaru dari Pontianak)