SEA Games Vietnam
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong Ungkap Kejengkelannya di SEA Games Vietnam
Shin Tae-yong lagi-lagi mengungkapkan ketidakpuasan terhadap kondisi lapangan latihan yang digunakan anak asuhnya.
lihat foto
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong akhirnya mengungkapkan kejengkelannya diajang SEA Games Vietnam.
Pelatih asal Korea Selatan itu kecewa dengan fasilitas latihan yang digunakan timnas U-23 Indonesia untuk mengarungi SEA Games 2021 Vietnam.
Sebelumnya, Shin Tae-yong pernah memprotes tempat latihan skuad Garuda Muda jelang melakoni laga pembuka kontra tuan rumah.
Timnas U-23 Indonesia tidak diberikan lapangan latihan yang layak dan berstandar internasional untuk mempersiapkan diri dengan maksimal.
Pelatih yang baru saja berulang tahun itu bahkan menyebut kualitas lapangan latihan yang dipakai oleh Marc Klok dkk tidak lebih baik daripada lapangan sekolah dasar.
Akibat persiapan yang terhambat kondisi lapangan, Indonesia pun harus menelan kekelahan telak dari Vietnam.
"Selama 30 tahun saya bermain sepak bola dan dari kecil ikut banyak turnamen lokal maupun internasional, ini baru pertama kalinya saya mendapatkan lapangan di bawah lapangan untuk anak sekolah dasar (SD)," kata Shin Tae-yong.
• Calon Lawan Timnas Indonesia Jika Lolos Babak Semifinal SEA Games Vietnam
"Tidak tahu apakah ini sengaja atau tidak hal ini diberikan kepada tim Indonesia."
"Dan kami bingung mendapatkan hal seperti ini, sangat bermasalah dan kami sangat kecewa," ungkap dia.
Setelah protes keras yang dilayangkan Shin Tae-yong, timnas U-23 Indonesia akhirnya diberikan tempat latihan yang baru.
Namun pemberian lapangan latihan yang baru sepertinya tidak mampu menyelesaikan akar masalah.
Shin Tae-yong lagi-lagi mengungkapkan ketidakpuasan terhadap kondisi lapangan latihan yang digunakan anak asuhnya.
Kekecewaan tersebut diunggah mantan pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 melalui akun instagram pribadinya, @shintaeyong7777.
Selain kondisi rumput yang mengering, Shin Tae-yong juga menyoroti lapangan latihan yang terlalu kecil.
Hal ini nampak dari gambar unggahan sang pelatih yang memperlihatkan garis kotak penalti sangat dekat dengan garis tepi lapangan.
