Owner Nunung Catering Minta Pemerintah Periksa Daging Sapi yang Dijual ke Pasar
Ia berharap pemerintah mengambil tindakan tegas dan memastikan hewan yang masuk ke Kalbar dan dijual di pasaran bebas penyakit.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terjadi di beberapa Kabupaten Aceh dan Kabupaten di Jawa Timur cukup mengkhawatirkan masyarakat Kalimantan Barat.
Bagaimana tidak, daging sapi yang dijual di beberapa pasar di Kota Pontianak seperti Pasar Flamboyan merupakan daging yang didatangkan dari luar Kalbar yaitu pulau Jawa.
Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan perintah kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk untuk memberlakukan lockdown zonasi.
Adapun tujuannya untuk mencegah mutasi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menimpa hewan ternak dari satu wilayah ke wilayah lain.
• 3 Kota di Kalbar Dengan Peredaran Uang Tertinggi, Kota Pontianak Capai Rp 1,6 Triliun
Nunung Rahmawati yang merupakan Owner Nunung Catering Pontianak mengatakan belum mengetahui kabar adanya penyakit kulit dan kuku hewan yang mewabah di pulau Jawa.
Ia pun khawatir lantaran setiap hari memerlukan pasokan daging sapi untuk pesanan catering dari berbagai instansi, acara pernikahan dan acara lainnya.
"Pastilah khawatir (dengan adanya wabah) karena kan kita usahanya menyangkut kesehatan masyarakat atau konsumen yang mengkonsumsinya," ujar Nunung kepada Tribunpontianak.co.id.
Ia berharap pemerintah mengambil tindakan tegas dan memastikan hewan yang masuk ke Kalbar dan dijual di pasaran bebas penyakit.
"Mohon dinas terkait lah buat memeriksa hewan-hewan yang bakal dijual ke pasar-pasar yang ada di Kota Pontianak, terutama tempat pemotongan hewan di liat kebersihannya," tutup Nunung. (*)
(Simak berita terbaru dari Pontianak)