Kemenko Perekonomian Berikan Tips Pelaku Usaha Pemula Dapat Pinjaman Tanpa Agunan

Ia mengatakan bagaimana mahasiswa bisa meningkatkan akses terhadap keuangan formal dan tidak terlibat kepada rentenir.

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Maskartini
Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Selaku Tim Sekretariat DNKI, Erdiriyo berfoto bersama Ketua Yayasan Badan Hukum Nirlaba Penyelenggara Perguruan Tinggi Yayasan Landak Bersatu, Johanes Rubini Marianto, Uskup Agung Pontianak selaku Ketua Pembina Yayasan Landak Bersatu, Monsinyur Agustinus Agus, Anggota DPR Komisi X selaku Pembina Yayasan Landak Bersatu, Adrianus Asia Sidot dan narasumber dari Jamkrindo. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong inklusi keuangan mahasiswa dan pemuda di seluruh pelosok negeri.

Dukungan tersebut direalisasikan melalui kerjasama Kemenko Perekonomian dengan Yayasan Landak Bersatu dalam menggelar Sosialisasi dan Edukasi Peningkatan Inklusi Keuangan Mahasiswa dan Pemuda Perguruan Tinggi Katolik di Kalbar, di Aula Akper Dharma Insan, Selasa 10 Mei 2022.

Sosialisasi ini dihadiri oleh Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Selaku Tim Sekretariat DNKI, Erdiriyo mengatakan kegiatan ini berkolaborasi dengan keuskupan Agung Pontianak serta dari DPR Pusat dan dari beberapa lembaga keuangan.

"Misinya adalah untuk meningkatkan akses keuangan bagi pemuda dan mahasiswa forumnya melalui sosialisasi dan edukasi. Pak Menko selaku ketua harian sangat mendukung inklusi keuangan bagi mahasiswa melalui perguruan tinggi yang dibawah naungan Yayasan Landak Bersatu," ujar Erdiriyo.

Adrianus Asia Sidot Sampaikan Perlu Kreativitas dan Inovasi di Era Digitalisasi

Ia mengatakan bagaimana mahasiswa bisa meningkatkan akses terhadap keuangan formal dan tidak terlibat kepada rentenir.

"Mulainya dari reseller, usaha digital Start up, naik kelas ke KUR. Untuk adik-adik kita yang masih muda pembiayaan itu bisa diakses dan dijamin oleh Jamkrindo. Ini adalah awal, yang insyaallah pada Juli nanti kita akan libatkan seluruh tokoh agama dan masyarakat se kabupaten Landak. Semoga program yang baik bisa sampai ke Masyarakat khususnya ke mahasiswa dan pemuda," ujarnya.

Pemerintah kata Erdiriyo sudah mengalokasikan anggaran melalui perbankan dengan total Rp 373 triliun. Pembiayaan tersebut bisa diakses oleh mahasiswa apabila sudah berusia 21 tahun.

"Silahkan, jika sudah waktunya bisa mengakses KUR bunga hanya 6 persen per tahun dan 1 orang plafonnya sampai Rp 500 juga. Jika hanya sampai Rp 100 juta maka tidak wajib agunan," ujarnya.

Kampus sendiri memiliki koperasi mahasiswa atau Kopma yang mana harusnya kata Erdiriyo bisa mengakses pembiayaan dengan bunga rendah.

Dengan demikian kata dia barang-barang yang ada di Kopma bisa lebih lengkap dengan KUR dan bisa mengakses Bulog.

"Bulog itu punya program rumah pangan kita, di dalamnya ada sembako dan harganya pasti stabil. Kenapa sampai dengan Rp 100 juta itu tidak wajib agunan karena ada Askrindo dan Jamkrindo yang menjamin, jika koperasi menurun usahanya di talangin oleh Askrindo atau Jamkrimdo. Jika usahanya sudah stabil, kembali mencicil sehingga nama kita tidak di blacklist di bank," ujarnya.

Disamping KUR, di Asrindo dan Jamkrindo ada yang namanya TJSL atau Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) semacam bantuan pembiayaan namun hibah.

"Itu berupa pinjaman tapi tidak ada BI checking, seperti Kopma itu bisa untuk inovasi usaha misalnya mengubah durian menjadi lempok. Untuk yang khas mungkin bisa diajukan untuk CSR setelah itu baru naik kelas ke KUR," paparnya. (*)

(Simak berita terbaru dari Pontianak)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved