Harry Agung Sebut Belum Ditemukan Kasus Hepatitis Akut pada Anak di Kalbar
“Karena penyakit hepatitis akut pada anak yang tidak diketahui penyebabnya ini sudah menjadi penyakit menular yang berpotensi menjadi KLB,” terangnya.
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harry Agung mengatakan, berdasarkan update laporan terbaru dari Sistem Kewaspadaan Dini, dan Respon (SKDR).
Dikatakannya untuk saat ini di Kalimantan Barat, belum ditemukan adanya identifikasi terkait kasus hepatitis akut yang terjadi pada anak.
“Terkait bagaimana perkembangan kasus hepatitis akut pada anak yang tidak diketahui penyebabnya, sampai saat ini di Kalbar belum ditemukan adanya hepatitis akut pada anak yang tidak diketahui penyebabnya,” jelasnya, Senin, 9 Mei 2022.
“Segala kejadian gejala Jaundice Akut pada anak akan dicatat dan dilaporkan pada Sistem Kewaspadaan Dini, dan Respon. Sebagai upaya monitoring atau pemantauan penyakit-penyakit menular yang ada di Kalimantan Barat, yang berpotensi wabah,” ucapnya.
• Diskes Sekadau Imbau Masyarakat Jaga Pola Hidup Bersih dan Sehat, Langkah Awal Cegah Hepatitis Akut
Lanjut dirinya menerangkan, berdasarkan Surat Edaran (SE) Dirjen P2P Kementerian Kesehatan Repupblik Indonesia yang dikeluarkan 27 April 2022. Merupakan kewaspadaan terhadap munculnya kasus hepatitis akut pada anak yang tidak diketahui penyebabnya.
“Kewaspadaan ini disampaikan kepada seluruh jajaran kesehatan di daerah Provinsi/Kab/Kota untuk melakukan peningkatan kewaspadaan pemantauan Epidemiologi. Dan juga persiapan-persiapan yang bisa dilakukan sebagai upaya-upaya persiapan penanganan,” ungkapnya.
Menurut penuturan Agung, berdasarkan Surat Edaran yang sudah dikeluarkan oleh Kemenkes RI, penyakit hepatitis akut pada anak berpotensi menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular.
Berdasarkan SE tersebut pula ia menambahkan, merupakan tindakan sigap Kemenkes RI agar dapat menangani secepepat mungkin, jika ditemukan kasus atau laporan dugaan kasus terkait hepatitis akut pada anak.
“Karena penyakit hepatitis akut pada anak yang tidak diketahui penyebabnya ini sudah menjadi penyakit menular yang berpotensi menjadi KLB,” terangnya.
“Sehingga Kementerian Kesehatan dengan cepat untuk menyampaikan ini kepada seluruh jajaran kesehatan di daerah seluruh Indonesia. Sehingga bila ditemukan, bisa segera dilaporkan dan ditangani secara cepat dan tepat,” tukasnya. (*)
(Simak berita terbaru dari Pontianak)