Doa Katolik
Renungan Katolik Rabu 4 Mei 2022 Lengkap Bacaan 1 Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan
Renungan Katolik 4 Mei 2022 hari Minggu Biasa. Bacaan pertama Kisah Para Rasul 8:1b-8 dan bacaan injil Yohanes 6:35-40.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Renungan Katolik Rabu, 4 Mei 2022.
Renungan Katolik 4 Mei 2022 hari Minggu Biasa.
Bacaan pertama Kisah Para Rasul 8:1b-8 dan bacaan injil Yohanes 6:35-40.
Mazmur Tanggapan: Mzm 66:1-3a.4-5.6-7a.
• Orang Kudus Katolik 4 Mei Santo Florianus
Bacaan Pertama: Kisah Para Rasul 8:1b-8
Setelah Stefanus dibunuh, mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem.
Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.
Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan sangat.
Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu.
Ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki serta perempuan ke luar, lalu menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara.
Mereka yang tersebar menjelajah ke seluruh negeri sambil memberitakan Injil.
Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ.
Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu.
Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan.
Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 66:1-3a.4-5.6-7a
Ref. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi!
1. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Katakanlah kepada Allah, “Betapa dahsyat segala pekerjaan-Mu!”
2. Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu, dan bermazmur bagi-Mu, seluruh bumi memazmurkan nama-Mu. Pergilah dan lihatlah karya-karya Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia.
3. Ia mengubah laut menjadi tanah kering, dan orang berjalan kaki menyeberangi sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita karena Dia, yang memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya.
Bacaan Injil: Yohanes 6:35-40
Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, “Akulah roti hidup!
Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguh pun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya.
Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.
Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
• Orang Kudus Katolik 4 Mei Santo Arbeo dari Freising
Renungan Katolik
Penderitaan, penganiayaan, dan kematian seharusnya tidak membuat kita takut dan gentar untuk memberitakan Injil.
Pada zaman ini mungkin kita tidak lagi banyak mengalami penderitaan fisik.
Namun, tantangan menjadi saksi Kristus itu tetap tidak mudah.
Dalam bacaan pertama. kita mendengar bahwa para pengikut Kristus dikejar dan dianiaya.
Namun, setelah itu, mereka mulai mewartakan kabar sukacita ke tempat-tempat lain.
Seperti Filipus yang sampai di Samaria, menjadi pewarta Injil di antara bangsa-bangsa non -Yahudi.
Tujuannya adalah untuk mewartakan wafat dan kebangkitan Kristus dan mengajak orang-orang bertobat.
Karena pewartaannya itu banyak orang bertobat dan memberikan din untuk dibaptis.
Yesus sendiri datang dengan membawa sukacita kepada kita, “Akulah roti hidup”.
la datang untuk memberikan kehidupan, kebahagiaan, dan keselamatan kekal.
Oleh karena itu, mari kita menjadi “roti hidup” seperti Yesus membagikan diri-Nya untuk semua orang.
Kita hendaknya memberikan diri kita untuk “dibagikan” kepada semua orang, lewat karya nyata kita bagi sesama.
Ya Bapa, di dalam Engkau kami menemukan suka cita, kebangkitan, dan keselamatan.
Semoga dengan menyantap Tubuh dan Darah-Mu, kami senantiasa kuat dan berani menjadi saksi-Mu di tengah dunia. Amin.
Sumber: adiutami.com
(*)
[Update informasi seputar Katolik]