Sejarah Baju Lebaran di Indonesia dan Hukum Membeli Baju Baru untuk Lebaran dalam Islam
Mengintip sejarah dan asal usul tradisi baju baru saat Lebaran Idul Fitri di Indonesia lengkap dengan hukum membeli baju baru untuk lebaran.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Mengintip sejarah dan asal usul tradisi baju baru saat Lebaran Idul Fitri di Indonesia lengkap dengan hukum membeli baju baru untuk lebaran.
Menjelang Hari Raya IdulFitri atau Lebaran, ada banyak orang akan pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli baju baru.
Baju baru sudah menjadi tradisi yang berkembang di Indonesia sejak lama.
Sebelumnya tradisi ini sempat terhenti karena adanya penyebaran virus Covid-19 yang sangat berbahaya.
Sehingga kini setelah virus Covid-19 mereda, tradisi baju baru kembali muncul lagi.
• Asal Usul Mudik di Indonesia, Berasal dari Kata Mudik Dalam Bahasa Jawa dan Betawi
Kini banyak orang sudah mulai pergi ke pusat perbelanjaan untuk mendapatkan baju baru untuk Lebaran yang tidak lama lagi.
Bila tidak mendapatkan pakaian baru, beberapa orang akan membeli kain untuk nantinya dijahitkan menjadi baru baru.
Baju-baju baru itu nantinya akan digunakan saat Lebaran karena bertemu banyak orang untuk saling bersilaturahmi.
Tapi taukah bagaimana awal mula tradisi baju baru mulai terjadi di Indonesia?
Sejarah Baju Lebaran di Indonesia
Tradisi memiliki baju baru saat Lebaran sudah terjadi sejak awal abad ke-20.
Dijelaskan saat Lebaran akan ada sebuah perayan pesta yang disertai dengan makanan khusus.
Tentunya hal itu akan diikuti dengan kegiatan saling bertandang yang dilakukan oleh kerabat dan kenalan.
Pakaian baru pun menjadi salah satu pelengkap untuk berkunjung saat hari Lebaran datang.
Bahkan tradisi yang diketahui sejak masa penjajahan Belanda itu, terlihat seperti perayaan tahun baru yang ada di Eropa.