Korban Kebakaran di Semparuk Butuh Bantuan Uang Tunai

Sementara saya menginap dengan adik yang tidak jauh dari rumah saya yang terbakar, saat ini yang kami butuhkan adalah bantuan uang tunai

Penulis: Imam Maksum | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Petugas pemadam kebakaran saat sedang berjibaku memadamkan api kebakaran di Desa Semparuk Sebangkau, Kecamatan Semparuk, Sambas, Kamis 21 April 2022 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Satu diantara korban kebakaran di Desa Semparuk, Kecamatan Semparuk adalah Suwandi yang akrab dipanggil Bujang Nato kini terpaksa menginap di kediaman sanak keluarganya.

"Sementara saya menginap dengan adik yang tidak jauh dari rumah saya yang terbakar, saat ini yang kami butuhkan adalah bantuan uang tunai, sebab bisa digunakan sesuai keperluan disaat seperti ini," katanya, Jumat 22 April 2022.

Kebakaran yang terjadi pada Kamis 21 April 2022 malam, menghanguskan tiga buah rumah. Termasuk milik Bujang Nato, rumah miliknya rata dengan tanah akibat kebakaran itu.

Dia mengatakan, usai ditimpa musibah beberapa warga menawarkan dan mengizinkannya untuk tinggal di sebuah rumah kosong yang masih belum dihuni.

"Ada warga yang menyediakan rumah kosong untuk kami tinggal, dalam hal seperti ini tentu membutuh waktu berbulan-bulan, sehingga uang yang kami butuhkan untuk memenuhi kebutuhan," ucapnya Bujang Nato.

Tiga Rumah Warga di Desa Semparuk Sambas Terbakar 

Bujang Nato bercerita bagaimana si jago merah itu tiba tiba membuat teriakan tetangganya pecah. "Jadi semalam saya bersiap ingin tidur karena sudah larut malam, sementara itu tetangga saya Lela berteriak minta tolong," tuturnya bercerita.

Bujang Nato bergegas keluar dan melihat api sudah besar. Lantas ia masuk ke rumah asal mula api. “Saya bertanya ke Lela anakmu dimana, dia sudah tidak bisa berbicara," ucapnya Bujang Nato.

Setelah melihat tetangganya yang terlihat lemas, Bujang Nato sempat terpikir akan anak Lela yang masih kecil, lalu mengambil tindakan untuk mencari anak tetangganya yang masih berada di dalam rumah.

"Ternyata anaknya masih berada di dalam kamar yang saat itu api sudah semakin besar, saya pun masuk kedalam untuk mengambil anaknya yang masih berusia 1 tahun dan 7 tahun itu, alhamdulillah berhasil dibawa keluar, jelasnya.

Setelah berhasil menyelamatkan anak tetangganya, Bujang Nato pun kembali masuk untuk mengeluarkan sepeda motor milik Lela, namun gagal karena sedang terkunci stang, lalu Bujang Nato berlari ke arah rumahnya untuk menyelamatkan anak dan istrinya.

"Karena masih ada sebuah motor di dalam rumah, setelah anak diserahkan saya masuk lagi untuk mengeluarkan motor, namun motornya dikunci stang, di sana sudah sangat panas sehingga saya pun langsung keluar dan berlari ke rumah saya untuk menyuruh istri dan anak saya keluar," tuturnya.

"Lalu saya juga mengeluarkan motor yang ada di dalam rumah saya. Setelah itu saya dan keluarga menjauh untuk menyelamatkan diri," tutur Bujang Nato.

Bujang Nato menyebut bahwa tidak ada harga yang tersisa akibat kebakaran itu, kecuali pakaian yang ada di badannya.

"Harta benda saya benar-benar habis dilahap api, surat menyurat pun tidak ada yang sempat untuk diselamatkan dan tidak ada simpanan sama sekali," jelasnya.

Kasi Kesra, Kantor Desa Semparuk, John Rahmat mengatakan korban kebakaran untuk sementara masing-masing pindah ke rumah keluarganya yang terdekat.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved