Ramadhan Kareem

Amalan Malam Lailatul Qadar Sesuai Sunnah pada 21 Ramadhan Malam Sabtu Besok

Berbagai kegiatan dilakukan dengan menggelar doa bersama, membaca al-quran dan lainnya sesuai syariat Islam.

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
Kolase / Tribunpontianak.co.id
amalan malam lailatul qadar sesuai syariah islam 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berikut ini tata cara untuk bisa mendapatkan malam lailatul qadar yang bisa dipraktekkan.

Malam lailatul qadar selalu menjadi incaran banyak orang sholat dan mukmin. Tidak mudah untuk mendapatkan kecuali akan mendapatkan keistimewaan.

Menurut keterangan sejumlah ulama malam lailatul qadar pada malam ganjil dan malam 10 terakhir ramadhan.

Makanya malam 21 ramadhan diperingati sebagai malam lailatul qadar yang dilakukan oleh sejumlah masyarakat.

Berbagai kegiatan dilakukan dengan menggelar doa bersama, membaca al-quran dan lainnya sesuai syariat Islam.

Namun semua tidak bisa dipastikan, bisa juga datang di awal bulan ramadhan.

Amannya adalah melakukan ibadah sepanjang malam di malam bulan Ramadhan dari awal hingga akhir secara istiqomah.

Peringatan Malam 21 Ramadhan 1443 H Kapan dan Apa Maknanya ?

Untuk mendapatkan malam lailatul qadar ada sejumlah cara sebagai berikut :

Diantaranya memperbanyak ibadah kepada Allah SWT sepanjang malam di ramadhan terutama pada 10 malam terakhir bulan Ramadan untuk mendapatkan malam kemuliaan yang lebih baik dari seribu bulan ini.

Berbagai ibadah malam hari yang bisa kamu laksanakan di antaranya adalah membaca Al-Qur’an, menunaikan salat malam, memperbanyak doa, iktikaf di masjid, dan lain sebagainya.

Tentunya setiap muslim ingin mendapatkan malam yang sangat istimewa ini.

Tidak dijelaskan secara pasti kapan malam lailatul qadar akan datang.

Menurut riwayatkan HR Bukhari jika malam lailatul qadar terjadi pada malam ganjil di 10 hari terakhir bulan ramadan.

Aisyah mengatakan, “Ketika memasuki sepuluh akhir Ramadhan, Nabi fokus beribadah, mengisi malamnya dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk ikut ibadah,” (HR Al-Bukhari).

Rasulullah memerinci lailatul qadar biasanya terjadi malam ganjil di sepuluh terakhir Ramadhan.

Ceramah Ramadhan Singkat 2022 , Bisa untuk Tausiyah Kultum Tema Keutamaan Tilawah Quran Bulan Puasa

Hadist Nabi Muhammad SAW

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِفِي الْوِتْرِمِنَ الْعَشْرِالْأَوَاخِرِمِنْ رَمَضَانَ

Artinya, “Carilah lailatul qadar pada malam ganjil sepuluh terakhir Ramadhan,” (HR Al-Bukhari).

Berikut Ciri-ciri malam lailatul qadar

Sejumlah ciri-ciri ini akan bisa dirasakan oleh orang-orang yang memang kerap melakukan ibadah sejak awal ramadahan.

1. Udara dan suasana pagi yang tenang

Jika memang malam merupakan lailatul qadar maka pada pagi harinya suasana tampak tenang dan teduh.

Ibnu Abbas RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda;

"Lailatulqadar adalah malam tenteram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah".

2. Cahaya mentari redup

Cahaya matahari tidak menyengat meskipun tetap bersinar tapi terasa redup dan nyaman mencari ciri malamnya adalan lailatul qadar.

Dasarnya dari hadis Ubay bin Ka'ab RA bahwasannya Rasulullah SAW bersabda "Keesokan hari malam qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan".

3. Bulan tampak separuh bulatan

Dari Abu Hurairah RA berkata, ”Kami pernah berdiskusi tentang lailatul Qadar di sisi Rasulullah SAW, beliau berkata, “Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.” (HR. Muslim)

Tata cara salat Lailatul Qadar

Sholat ini bisa dilaksanakan tiap malam agar terutama dalam 10 hari di bulan ramadhan.

1. Membaca Niat

“Ushalli Sunnata lailatil Qadri Arba’arakaatin Lillahi Ta’aalaa”

2. Takbiratul ikhram

Salat lailatul qadar dimulai dengan melakukan gerakan takbiratul ikram.

Dengan membaca kalimat takbir: "Alloohhu Akbar"

3. Membaca surat Al-Fatihan dan surat pendek

Membaca Al-Fatihan pada rakaat 1 hingga rakaat keempat.

Kemudian membaca surat At -akasur, Al-Qadr, Al-Ikhlas berturut-turut sebanyak tiga kali atau bisa juga membaca surat lain semampunya.

4. Tidak ada tahiyat awal

Agak berbeda dengan pelaksanaan salat wajib yang memiliki jumlah rakaat yang sama yakni empat rakaat, pada salat Lailatul Qadar jika telah sampai pada rakaat kedua maka tidak perlu duduk tahiyat awal melainkan langsung bangun dan melanjutkan rakaat ketiga.

5. Tahiyat akhir pada rakaat keempat

Sampai pada rakaat keempat, maka duduklah dan bacalah doa tahiyat yang sama dengan doa tahiyat pada salat wajib.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved