Ustadz Hatoli Berikan Ceramah Menghibur di Desa Matang Labong Kecamatan Tebas

Ustad Hatoli mengatakan dirinya mengangkat tema Memperbanyak membaca Alquran di Bulan Ramadan. Kata dia, banyak sekali keutamaan dalam membaca Alquran

Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/IMAM MAKSUM
Penceramah kondang asal Kabupaten Sambas, Ustadz Hatoli MH. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Ustadz Hatoli MH memberikan ceramah di Dusun Senyawan, Desa Matang Labong, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas Kalbar, Senin 18 April 2022.

Ceramah tersebut dalam rangka Safari Ramadan yang diadakan Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Kabupaten Sambas.

Sebelum ceramah, Ustadz Hatoli dan jemaah Masjid Al-Syahidin menggelar Isya dan Tarawih berjamaah kemudian dilanjutkan dengan tausiyah.

Jemaah Masjid Al-Syahidin Dusun Senyawan tampak antusias mendengar ceramah Ustadz Hatoli yang dikenal menghibur itu.

Ustad Hatoli mengatakan dirinya mengangkat tema Memperbanyak membaca Alquran di Bulan Ramadan. Kata dia, banyak sekali keutamaan dalam membaca Alquran.

"Para jamaah sekalian, banyak sekali keutamaan membaca Alquran, sebab ketika membaca satu hurufnya saja kita mendapat 10 kebaikan atau pahala," katanya.

Dengar Pendapat dengan DPRD Sambas Pembentukan KPPAD, Ketum KOHATI Komitmen Terus Mengawal

Hatoli menerangkan bahwa dengan membaca Alquran pula maka Alquran dapat menjadi penyelamat di hari akhirat nanti. Bahkan ujar dia, Alquran akan memberikan safaatnya bagi para pembaca dan mengamalkan maknanya.

"Di hari akhir nanti Alquran akan menjadi penyelamat kita, beruntung lah kita yang selalu rutin membaca Alquran setiap hari, Alquran akan membawa kita ke surga," ujarnya.

Safari Ramadan tersebut bertepatan dengan malam Nuzulul Qur'an, oleh karenanya, bagi siapa saja, kata Hatoli, yang belum pandai membaca Alquran untuk segera belajar.

"Siapa yang belum pandai ngaji, silahkan mencari guru ngaji di kampung, di sini banyak sekali guru ngaji, maka datangi guru ngaji minta ajarkan kepadanya cara mengaji," ucapnya.

Hatoli memberikan tausiyah sepanjang 80 menit dengan berisi candaan yang menghibur. Jemaah pun kerap kali dibuatnya tertawa terpingkal-pingkal karena gaya ceramah yang menghibur itu.

Menurut Hatoli, gaya berceramah dengan hiburan merupakan hal yang masih relevan. Sebab kata dia, kemajuan teknologi dengan kemudahan mendapatkan hiburan membuat ceramah semakin tidak diminati.

"Makanya kita bersyukur kalau masih ada pemuda, orang orang dewasa, yang mau datang ke acara ceramah, kita buat ceramah yang membuat mereka senang di menghibur," katanya.

Sykur-syukur mau datang di majelis ilmu, kata dia, oleh karenanya gaya ceramah interaktif akan lebih disenangi oleh masyarakat.

"Selama hampir 18 tahun saya berceramah, segala pengalaman sudah saya rasakan, saya bisa berceramah serius tapi 10 menit mungkin jemaah nya sudah ngantuk, lebih baik seperti ini sambil bergurau," ucapnya. (*)

(Simak berita terbaru dari Sambas)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved