Doa Katolik

Apakah Jumat Agung dan Paskah Sama? Apa Perbedaan Jumat Agung dan Paskah?

Tri hari suci dimulai dari Jumat Agung, Sabtu Suci dan Hari Raya Paskah. Namun secara peristiwa dan makna terdapat perbedaan pada keduanya.

LOUAI BESHARA / AFP
Umat ​​Kristen Ortodoks Suriah merayakan Jumat Agung di luar Gereja Salib Suci di distrik al-Qasaa Damaskus, pada 30 April 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Jumat Agung dan Paskah merupakan satu kesatuan dari tri hari suci.

Tri hari suci dimulai dari Jumat Agung, Sabtu Suci dan Hari Raya Paskah.

Namun secara peristiwa dan makna terdapat perbedaan pada keduanya.

Disadur dari bersamakristus.org, dasar peristiwa Jumat Agung adalah peringatan kematian Tuhan Yesus Kristus di kayu salib.

Renungan Jumat Agung Katolik 15 April 2022 Lengkap Bacaan 1 Bacaan 2 Bacaan Injil & Mazmur Tanggapan

Ini berdasarkan berbagai penelitian yang menurut rincian Kitab Suci mengenai Pengadilan Sanhedrin, peristiwa penyaliban Yesus kemungkinan terjadi pada hari Jumat meski tak dijelaskan tanggalnya.

Alasan mengapa disebut sebagai Jumat Agung karena pada hari tersebut meningatkan akan arti penebusan dosa.

Selain itu, juga diingatkan akan seberapa mahal harga yang perlu dibayar untuk menebus dosa kita semua manusia di muka bumi.

Paskah

Paskah biasanya dirayakan pada Hari Minggu, hari ketiga jika dihitung dari Jumat Agung.

Sampai di sini sudah mengetahui perbedaannya, yakni Paskah merupakan hari di mana Yesus dibangkitkan dari kematian-Nya di kayu salib.

Kebangkitan ini membuktikan bahwa nubuat nabi-nabi terdahlu benar adanya, bahwa Yesus adalah mesias, Sang Juruselamat seperti dijelaskan dalam nabi yang meramalkan kelahiran Yesus.

Kebangkitan Yesus juga menyataan bahwa Dia adalah anak Allah, ini merupakan pengharapan bagi kita yang percaya keselamatan yang diberikan-Nya itu nyata.

Makna

Jumat Agung

Jumat Agung bukan dimaknai sebagai berdukacita, melainkan untuk bersukacita karena cinta yang telah diberikan oleh Allah kepada manusia.

Sebab begitu besar kasih-Nya, Dia rela mengorbankan anak-Nya di atas kayu salib.

Pengorbanan-Nya menjadi alasan mengapa kita perlu mengasihi ornag lain.

Kita mengasihi karena Allah terlebih dahulu menyatakan kasih-Nya kepada kita melalui Yesus Kristus.

Bila kita menyadarinya, maka tak sulit bagi kita untuk membagikan kasih kepada sesama.

Peristiwa yang Yesus jalani juga memberikan pesan bahwa hidup ini bukan tanpa tujuan dan pasti ada banyak rintangan menghadang.

Meski begitu penderitaan bukan seaglanya dan setelah kita melewati masalah juga bukan suat akhir.

Meski kita akan selalu menghadapi masalah namun ada hal yang ingin kita capai, itulah hidup dan risiko yang akan selalu ada.

Tapi penderitaan Yesus selama di dunia akan selalu menguatkan dan membentuk kita agar dapat memiliki karakter Kristen sejati.

Jika kita ingin menjadi pengikut-Nya kita harus memikul salib kita masing-masing.

Seseorang juga bisa dikatakan sebagai pemenang jika dia berhasil melewati tantangan dan masalah.

Ini juga alasan mengapa banyak yang menyebut bahwa hidup dalam Kristus akan membuat kita hidup berkemenangan karena kita memiliki banyak terobosan hidup.

Jadi, hidup dalam Tuhan bukan menjanjikan kita hidup aman tentram, dan nyaman, melainkan menjamin bahwa kita akan menjadi pemenang dalam setiap persoalan.

Teks Ibadah Jumat Agung Katolik 15 April 2022 Lengkap Bacaan Injil Kisah Sengsara Yesus

Bagaimana cara melakukannya?

Kita bisa mencontoh keteladanan Yesus Kristus dan bukan menjadi pengecut dengan menghindari masalah.

Paskah

Paulus mengatakan bila Yesus tak dibangkitkan maka sia-sia pemberitaan yang telah Ia berikan.

Ini karena jika Yesus tak dibangkitkan, maka ktia tidak akan diselamatkan.

Kebangkitan Yesus mengalahkan maut menjadi pengharapan bagi kita.

Asal kita percaya dan berserah kepada Tuhan, kita pasti akan dimampukan untuk melewati masalah.

Kebangkitan-Nya juga membuktikan maut tak berkuasa atas Yesus, bila kita beriman dan percaya bahwa Yesus telah menebus dosa kita, maka maut juga tidak akan berkuasa atas kita.

Kita adalah manusia merdeka yang hidup di dalam Yesus.

(*)

[Update informasi seputar Katolik]

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved