Hari ke-2 Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai, KPM Terima Rp 300 Ribu BLT Minyak Goreng
Dilansir dari Kemensos, untuk sarana penerimanya ditujukan untuk 20, 65 juta keluarga penerima manfaat (KPM), Program Sembako/BNPT, dan Program Keluar
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kementerian Sosial (Kemensos) mengucurkan Bantuan Sosial (Bansos) 2022, mulai dari Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan BLT Minyak Goreng. Kepala Kantor Pos Pontianak, Nono Triyono mengatakan di Kota Pontianak penyaluran dilakukan sampai, 21 April 2022 mendatang.
BPNT dan BLT Minyak goreng ini dikucurkan untuk meringankan beban masyarakat prasejahtera di bulan Ramadan serta menjelang Idul Fitri.
Dilansir dari Kemensos, untuk sarana penerimanya ditujukan untuk 20, 65 juta keluarga penerima manfaat (KPM), Program Sembako/BNPT, dan Program Keluarga Harapan (PKH).
• BLT Minyak Goreng Akan Dicairkan Tiga Bulan Sekaligus, Berikut Penjelasan Kadis Sosial Kalbar
Nilai bantuan yang diberikan untuk minyak goreng adalah sebesar Rp100 ribu per bulan.
Bantuan ini diberikan untuk bulan April, Mei dan Juni dengan skema pencairannya diberikan dimuka pada April ini.
Pencarian untuk BLT Minyak goreng diberikan pada bulan April 2022 bersamaan dengan percairan program sembako dan PKH yang penyalurannya melalui PT Pos Indonesia.
Sementara untuk Kota Pontianak Kepala Kantor Pos Pontianak, Nono Triyono belum bisa memastikan berapa total KPM lantaran data dari pusat dikirim bertahap.
"Belum datang semua, sama seperti tahap 1 yang ada 10 tahap. Datanya belum bisa disebutkan, karena step by step. Yang sudah ada datanya hanya Mempawah dengan total 21 ribu KPM," ujar Nono kepada Tribun Pontianak.co.id.
Untuk mengetahui total PKM secara keseluruhan kata Nono harus menunggu sekitar 3 hari lagi agar datanya fix. Adapun syarat penerimaannya, memiliki surat pemberitahuan dan cukup menunjukkan KTP asli.
Pengambilan pun kata Nono bisa diwakilkan oleh anggota keluarga.
"Jika yang mengambil bukan penerima undangan, harus membawa KK asli disertai KTP yang mengambil. Karena menggunakan aplikasi yang terhubung ke Kemensos," ujarnya.
Adapun jenis yang diterima oleh KPM dijelaskannya adalah Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT yang dibayarkan tunai.
"Tahap II ini quotanya 1 bulan saja berarti Rp 200 ribu, tetapi ada BLT Minyak goreng Rp 100 ribu untuk 3 bulan, jadi totalnya Rp 500 ribu," ujarnya.
Menanggapi banyaknya pengantre dengan lokasi yang cukup jauh, Nono menegaskan sebenarnya cukup mengambil di Kantor Pos cabang sesuai jadwalnya.
"Hari ini pencarian untuk mempawah karena datanya paling siap, anggarannya sudah ada dan jadwalnya sudah dijadwalkan," ungkapnya yang ikut mengamankan emak-emak yang ingin menerobos pagar.
Jadwal utama penyaluran BLT ditetapkan sampai dengan 21 April, tapi pengalaman yang sudah-sudah kata Nono setidaknya selesai paling tidak sampai sebelum lebaran.
Kantor Pos Indonesia dalam hal ini hanya sebagai penyalur. Adapun sumber data penerima yaitu dari Kemensos. Mekanisme penyalurannya kata Nono data dari Kemensos dicetak oleh Kantor Pos untuk diserahkan ke Pendamping Keluarga Harapan (PKH).
KPM nantinya mendapatkan undangan dari pendamping atau PKH.
"Data dari Kemensos, berupa file kami cetak, kami koordinasikan dengan dinsos, aparat kecamatan, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). TKSK yang menyerahkan ke masing-masing KPM atau RT," ujarnya.
Ini merupakan penyaluran ke II, tahap pertama sudah disalurkan sebesar Rp 600 ribu.
"Ini tahap kedua Rp 200 ribu untuk Kota Pontianak dan Rp 600 ribu untuk Mempawah. Kenapa berbeda, yang mengerti pusat kami hanya menyalurkan. Sebenarnya dan BLT Minyak goreng berbeda tetapi karena penerimanya sama jadi sekaligus," ujarnya.
Harapan Nono, PKM merasa terbantu di bulan ramadhan dimana harga sembako dan lainnya naik.
"Semoga yang menerima bisa memanfaatkan dengan baik. Minyak goreng sesuai keperluan minyak goreng. Untuk keperluan sembakonya, jangan dibelikan pulsa dan rokok. Semoga membantu masyarakat," tutupnya. (*)
[Update Informasi Seputar Kota Pontianak]