Ramadhan Kareem
Cara Mengganti Puasa Suami Istri yang Berhubungan pada Siang Hari Lengkap Dalilnya
ada di antara hal-hal yang membatalkan puasa itu juga berkonsekuensi tertentu dengan membayar kafarat. Satu di antaranya berhubungan suami istri
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berpuasa berarti menahan diri dari perkara-perkara yang membatalkan.
Ada banyak hal-hal yang membatalkan puasa .
Termasuk di puasa Ramadhan kali ini .
Bahkan, ada di antara hal-hal yang membatalkan puasa itu juga berkonsekuensi tertentu.
Seperti keharusan membayar kafarat atau 'denda' jika melanggarnya.
Baca juga: Jangan Disepelekan, Begini Cara Mengatasi Susah BAB Saat Berpuasa
Jadi, tak hanya sekadar membatalkan puasa saja.
Satu di antaranya adalah hubungan intim suami istri .
• Ide Menu Sahur dan Buka Puasa Praktis Nikmat, Resep Ayam Goreng Bumbu Kemiri
Lantas, bagaimana cara mengganti puasa suami istri yang berhubungan pada siang hari saat puasa Ramadhan ?
Ada beberapa keterangan terkait hal tersebut.
Terutama dari hadist Rasulullah SAW yang menguraikan tentang bagaimana cara mengganti puasa suami istri yang berhubungan pada siang hari di bulan Ramadhan .
Satu di antaranya dari hadist yang diriwayatkan Abu Hurairah.
Ada pula keterangan dari Matan Abu Syuja yang menjelaskan detail tentang bagaimana cara mengganti puasa suami istri yang berhubungan pada siang hari bula Ramadhan tersebut .
• Jelang Buka Puasa, Kapolres dan Ketua Bhayangkari Cabang Kayong Utara Bagikan Takjil Gratis
Berikut rinciannya:
# Kewajiban yang Harus Ditunaikan Jika Berhubungan Suami Istri di Bulan Ramadhan
Ada beberapa kewajibann yang harus ditunaikan jika melakukan hubungan intim suami istri di bulan Ramadhan.
Pertama tentu saja menunaikan puasa Qadha di hari lain, di luar bulam Ramadhan .
Selain itu, juga ada kewajiban menunaikan kafarat.
Dalam keterangan Matan Abu Syuja dijelaskan rincian kafaratnya sebagai berikut:
وَمَنْ وَطِئَ فِي نَهَارِ رَمَضَانَ عَامِدًا فِي الفَرْجِ فَعَلَيْهِ القَضَاءُ وَالكَفَّارَةُ وَهِيَ : عِتْقُ رَقَبَةٍ مُؤْمِنَةٍ فَإِنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَإِطْعَامُ سِتِّيْنَ مِسْكِيْنًا لِكُلِّ مِسْكِيْنٍ مُدٌّ
Artinya:
“Barangsiapa yang melakukan hubungan seks di siang hari Ramadhan secara sengaja di kemaluan, maka ia punya kewajiban menunaikan qadha’ dan kafarat. Bentuk kafaratnya adalah memerdekakan 1 orang budak beriman. Jika tidak didapati, maka berpuasa dua bulan berturut-turut. Jika tidak mampu, maka memberi makan kepada 60 orang miskin yaitu setiap satu orang miskin mendapatkan 1 mud.”
• Berapa Hari Puasa Hari Ini Rabu 13 April 2022 & Daftar Tanggal Berapa Malam Ganjil Ramadhan 2022
Dengan demikian, urutan kafaranya adalah memerdekakan serang budak yang beriman.
Mengingat di era modern tidak lagi ada zaman perbudakan, maka kafaratnya adalah berpuasa dua bulan berturut-turut.
Jika tidak mampu juga, maka memberikan makan kepada 60 orang fakir miskin.
Dengan masing-masing orang mendapatkan 1 mud.
Adapun 1 mud sendiri adalah takaran sebesar cakupan dua telapak tangan orang dewasa .
• Nuzulul Quran 2022 Tanggal Berapa Puasa 2022? Dilengkapi Amalan Malam 17 Ramadan 1443 H
Jika dokonversi dengan liter, maka satu mud makanan setara dengan sekitar 3/4 liter.
Hal tersebut satu di antaranya berdasarkan pendapat dari Syekh Wahbah Az-Zuhayli yang berbunyi:
والمد حفنة ملء اليدين المتوسطتين
Artinya:
“Satu mud adalah cakupan penuh dua telapak tangan pada umumnya,” (Syekh Wahbah Az-Zuhayli, Al-Fiqhul Islami wa Adillatuh).
# Hadist Tentang Kafarah Hubungan Suami Istri di Bulan Ramadhan
Keterangan terkait dengan kafarat yang ditetapkan kepada orang yang batal puasa akibat berhubungan suami istri di siang hari saat bulan Ramadhan satu di antaranya ada pada keterangan hadist Rasulullah SAW dari Abu Hurairah yang berbunyi:
بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوسٌ عِنْدَ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – إِذْ جَاءَهُ رَجُلٌ ، فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكْتُ . قَالَ « مَا لَكَ » . قَالَ وَقَعْتُ عَلَى امْرَأَتِى وَأَنَا صَائِمٌ . فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « هَلْ تَجِدُ رَقَبَةً تُعْتِقُهَا » . قَالَ لاَ . قَالَ « فَهَلْ تَسْتَطِيعُ أَنْ تَصُومَ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ » . قَالَ لاَ . فَقَالَ « فَهَلْ تَجِدُ إِطْعَامَ سِتِّينَ مِسْكِينًا » . قَالَ لاَ . قَالَ فَمَكَثَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – ، فَبَيْنَا نَحْنُ عَلَى ذَلِكَ أُتِىَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – بِعَرَقٍ فِيهَا تَمْرٌ – وَالْعَرَقُ الْمِكْتَلُ – قَالَ « أَيْنَ السَّائِلُ » . فَقَالَ أَنَا . قَالَ « خُذْهَا فَتَصَدَّقْ بِهِ » . فَقَالَ الرَّجُلُ أَعَلَى أَفْقَرَ مِنِّى يَا رَسُولَ اللَّهِ فَوَاللَّهِ مَا بَيْنَ لاَبَتَيْهَا – يُرِيدُ الْحَرَّتَيْنِ – أَهْلُ بَيْتٍ أَفْقَرُ مِنْ أَهْلِ بَيْتِى ، فَضَحِكَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – حَتَّى بَدَتْ أَنْيَابُهُ ثُمَّ قَالَ « أَطْعِمْهُ أَهْلَكَ »
Artinya:
“Suatu hari kami duduk-duduk di dekat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian datanglah seorang pria menghadap beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu pria tersebut mengatakan, “Wahai Rasulullah, celaka aku.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Apa yang terjadi padamu?” Pria tadi lantas menjawab, “Aku telah menyetubuhi istri, padahal aku sedang puasa.” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apakah engkau memiliki seorang budak yang dapat engkau merdekakan?” Pria tadi menjawab, “Tidak”. Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya lagi, “Apakah engkau mampu berpuasa dua bulan berturut-turut?” Pria tadi menjawab, “Tidak”. Lantas beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya lagi, “Apakah engkau dapat memberi makan kepada 60 orang miskin?” Pria tadi juga menjawab, “Tidak”. Abu Hurairah berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas diam.
• Apakah Menangis Membatalkan Puasa?
Tatkala kami dalam kondisi demikian, ada yang memberi hadiah satu wadah kurma kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,“Di mana orang yang bertanya tadi?” Pria tersebut lantas menjawab, “Ya, aku.” Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Ambillah dan bersedakahlah dengannya.” Kemudian pria tadi mengatakan, “Apakah akan aku berikan kepada orang yang lebih miskin dariku, wahai Rasulullah? Demi Allah, tidak ada yang lebih miskin di ujung timur hingga ujung barat kota Madinah dari keluargaku. ” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu tertawa sampai terlihat gigi taringnya. Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Berilah makanan tersebut pada keluargamu.” (HR. Bukhari)
Penjelasan lengkap mengenai cara mengganti puasa suami istri yang berhubungan pada siang hari saat puasa Ramadhan tersebut juga bisa Anda akses di laman Rumaysho pada link link berikut .
Semoga bermanfaat . (*)
(Update informasi lain seputar Puasa Ramadhan 2022 - Ramadhan Kareem di portal Tribun Pontianak selengkapnya di sini)