Doa Katolik
Orang Kudus Katolik 10 April Beato Antonius Neyrot
Ia menggabungkan diri dalam Ordo Dominikan di Florence, Italia yang saat itu di pimpin oleh seorang suci yang kelak bergelar Santo, yakni Santo Antoni
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Orang Kudus Katolik 10 April ini merayakan Beato Antonius Neyrot
Beato Antonius Neyrot lahir pada tahun i425, di Rivoli, Piedmont, Italia utara.
Ia menggabungkan diri dalam Ordo Dominikan di Florence, Italia yang saat itu di pimpin oleh seorang suci yang kelak bergelar Santo, yakni Santo Antoninus (Santo Antonius dari Florence).
Santo Antoninus membawa pengaruh besar pada Antonius.
Antonius tengah berlayar dari Naples ke Sicilia ketika perompak menaklukkan kapalnya.
Ia dibawa ke Tunisia dan dijual sebagai budak. Ia kemudian membeli kebebasannya dengan cara murtad, meninggalkan Gereja, menyangkal imannya akan Yesus Kristus, serta melupakan panggilan religius-nya sebagai seorang Biarawan Dominikan.
• Renungan Katolik Minggu 10 April 2022 Lengkap Bacaan 1 Bacaan 2 Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan
Selama beberapa bulan ia hidup sebagai seorang muslim. Ia juga menikahi seorang wanita muslim.
Sementara itu, pemimpin biara Dominikan, St.Antoninus, wafat. Ketika Mendengar Peristiwa ini batin Antonius terguncang.
Tampaknya suatu malam biarawan Dominikan yang murtad itu mendapatkan sebuah penglihatan. St.Antoninus menampakkan diri kepadanya.
Percakapan di antara kedua orang ini menghantar pada perubahan radikal dalam diri Antonius. Ia sungguh menyesal telah murtad dan mengkhianati Tuhan.
Ia menyadari bahwa dalam hati ia tidak pernah meninggalkan imannya kepada Yesus.
Ia tahu bahwa ia tetaplah seorang Katolik. Dan ia masih seorang Biarawan Ordo Dominikan.
Antonius lalu memulangkan isterinya, lalu kembali mengenakan jubah Dominikan. Meski takut, ia pergi juga menghadap penguasa Tunisia.
Melihat Antonius dengan jubah biarawan; khalayak ramai segera berkumpul dan sang Emir pun keluar.
Di hadapan publik, Antonius mengakui bahwa ia telah melakukan suatu kesalahan besar.