Ramadhan Kareem

Berapa Jumlah Rakaat Shalat Tarawih yang Benar? 8 atau 20 Rakaat?

Dalam perjalanannya, ada yang melaksanakan shalat tarawih delapan rakaat dan juga 20 rakaat.

Ahmad SAHEL ARMAN / AFP
Dalam gambar yang diambil pada 2 April 2022 ini, umat Muslim melakukan salat pada malam pertama bulan suci Ramadhan, di Masjid Wazir Akber Khan di Kabul. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Shalat tarawih merupakan ibadah yang dilakukan ketika usai shalat Isya.

Shalat tarawih merupakan satu diantara amalan yang dapat memanen pahala dan berkah dari Allah SWT.

Dalam perjalanannya, ada yang melaksanakan shalat tarawih delapan rakaat dan juga 20 rakaat.

Lalu manakah yang benar?

Dilansir dari Tribunnewswiki, dalam pelaksanaannya, salat Tarawih dikenal dengan dua cara pengerjaan yang berbeda jika dilihat dari jumlah rakaatnya.

Terdapat dua pendapat umum tentang jumlah rakaat dalam salat Tarawih.

Pertama, salat Tarawih dikerjakan dengan 8 rakaat dan ditambah dengan witir 3 rakaat.

Bacaan Niat Shalat Witir 1 dan 3 Rakaat

Dengan demikian secara total salat malam yang dikerjakan adalah 11 rakaat.

Kedua, salat Tarawih dikerjakan dengan 20 rakaat dan ditambah dengan witir 3 rakaat.

Sehingga, secara total jumlah rakaat salat Tarawih adalah 23 rakaat.

Kedua pendapat tersebut sama-sama memiliki dalil.

Dalil Salat Tarawih 8 Rakaat

Dalil salat tarawih dikerjakan dengan 8 rakaaat adalah hadis Nabi Muhammad Saw. diriwayatkan oleh Imam al-Bukhārī dari Aisyah r.a. sebagai berikut.

“Dari Aisyah, istri Nabi Saw., (diriwayatkan bahwa) ia berkata, "Pernah Rasulullah melakukan salat pada waktu antara setelah selesai Isya yang dikenal orang dengan ‘Atamah hingga Subuh sebanyak sebelas rakaat di mana beliau salam pada tiap-tiap dua rakaat, dan beliau salat witir satu rakaat.”

(Hadis Riwayat Muslim)

Dalam "Dasar Salat Tarawih Empat Rakaat Satu Kali Salam" di situs web resmi Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, terdapat pula riwayat lain dari Abī Salamah Ibn ‘Abd ar-Ra mān, bahwa ia bertanya kepada ‘Ā’isyah mengenai salat Rasulullah di bulan Ramadhan.

"Aisyah menjawab, "Nabi tidak pernah melakukan salat sunah di bulan Ramadan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat. Beliau salat empat rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau salat lagi empat rakaat, dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau salat tiga rakaat.”

(Hadis Riwayat al-Bukhārī dan Muslim)

Waktu yang Tepat Membaca Niat Puasa, Usai Tarawih dan Witir atau Ketika Sahur?

Dalil Salat Tarawih 20 Rakaat

Sementara dikutip dari Buku Saku Sukses Ibadah Ramadhan (2017:28), beberapa tabiin meriwayatkan pengerjaan salat tarawih dengan jumlah 20 rakaat pada masa pemerintahan Umar bin Khattab.

Pertama, "Said bin Yazid, yang menyampaikan, "Umar [bin Khattab] mengumpulkan umat Islam di bulan Ramadhan dengan Imam Ubay bin Ka’b dan Tamim al-Dari, dengan 21 rakaat [dalam riwayat lain 23 rakaat]. Mereka membaca ayat-ayat ratusan. Baru selesai ketika menjelang Subuh.”

(Riwayat al-Baihaqi dalam al-Sunan 2/496, Abdurrazzaq dalam alMushannaf 4/260)

Selain itu, "Yazid bin Rauman menyebutkan, "Umat Islam di masa Umar beribadah di malam bulan Ramadan dengan 23 rakaat.”"

(al-Muwatha’ Malik, 1/115).

Sedangkan, "Yahya bin Said al-Qathan menyatakan, "Umar memerintahkan seseorang menjadi imam salat Tarawih dengan umat Islam sebanyak 20 rakaat.”

(Riwayat Ibnu Abi Syaibah, al-Mushannaf, 2/163).

Imam al-Tirmidzi sendiri pernah berkata, "Mayoritas ulama mengikuti riwayat Umar, Ali dan sahabat Rasulullah yang lainnya sebanyak 20 rakaat.

Ini adalah pendapat al-Tsauri, Abdullah bin Mubarak dan al-Syafii.

Al-Syafii berkata: Seperti ini yang saya jumpai di Negeri kami Makkah. Umat Islam salat 20 rakaat.”

(Sunan al-Tirmidzi 3/169).

Dengan demikian baik delapan ataupun 20 rakaat keduanya benar.

Wallahu A'lam bish Ash-Shawabi. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved