Ramadhan Kareem

Jam Berapa Sidang Isbat 2022 Penetapan 1 Ramadhan 1443 H?

Artinya, Sidang Isbat Ramadhan 1443 adalah sidang yang digelar untuk menetapkan kapan dimulainya bulan Ramadhan 2022.

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sidang Isbat adalah sidang yang digelar untuk penetapan atau penentuan sesuatu.

Artinya, Sidang Isbat Ramadhan 1443 adalah sidang yang digelar untuk menetapkan kapan dimulainya bulan Ramadhan 2022.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag, Adib mengatakan, sidang isbat digelar sesuai Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.

Pandangan Ulama tentang Ziarah Kubur Jelang Bulan Suci Ramadan

Sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 bulan sebelumnya pada kalender hijriah.

Sidang isbat akan melibatkan Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kementerian Agama, duta besar negara sahabat, dan perwakilan ormas Islam.

Sidang ini juga melibatkan perwakilan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan undangan lainnya.

"Kami juga mengundang pimpinan MUI dan Komisi VIII DPR RI untuk hadir dalam sidang," katanya di laman Kemenag.

Adib menerangkan, sidang isbat akan dibagi menjadi tiga tahap.

Bacaan Doa Ziarah Kubur Menurut Nabi dan Pesan Larangan Menangis di Atas Kuburan

Pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1443 H berdasarkan hasil hisab (perhitungan astronomi). Pemaparan dilakukan Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag mulai pukul 17.00 WIB.

"Sesi ini terbuka dan akan disiarkan melalui live streaming,” ujar Adib.

Kedua, pelaksanaan Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1443 Hijriah.

Sesi ini digelar secara tertutup setelah Salat Magrib.

Selain data hisab (informasi), sidang isbat juga akan merujuk pada hasil rukyatul hilal (konfirmasi) yang dilakukan Tim Kemenag pada 78 lokasi di seluruh Indonesia.

"Tahap ketiga, telekonferensi pers hasil sidang isbat akan disiarkan secara langsung oleh TVRI dan media sosial Kemenag," katanya.

Adib mengatakan, ada potensi terjadinya perbedaan 1 Ramadhan 1443 H yang akan ditetapkan pemerintah dengan awal Ramadhan yang diumumkan Muhammadiyah.

Tata Cara dan Niat Mandi Besar Bulan Puasa Ramadan

Hal itu terjadi karena pendekatan yang digunakan berbeda dalam menentukan awal Ramadhan.

"Mengapa terjadi perbedaan (1 Ramadhan)? Tentu ada pendekatan yang berbeda dalam hal penetapan awal bulan Ramadhan," katanya dalam diskusi secara virtual bertajuk "Persiapan Ibadah dan Pangan Jelang Ramadhan", Senin 28 Maret 2022.

"Satu di antaranya ada menggunakan pendekatan ilwa hisab atau pendekatan hisab secara murni," kata Adib.

Terkait perbedaan 1 Ramadhan tersebut, Kemenag akan melakukan sidang Isbat bersama organisasi-organisasi Islam dan majelis ulama.

"Jadi nanti pada saat sidang Isbat itu kita akan menentukan terkait dengan awal bulan Ramadhan 1443 Hijriyah. Apakah kemudian jatuh pada jatuh tanggal 2 April atau di tanggal 3 April," ujarnya.

Lebih lanjut, Adib mengatakan, 1 Ramadhan akan bergantung pada hasil laporan para petugas yang melakukan proses pengamatan terhadap keberadaan hilal.

"Ada 101 titik di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia ini yang melakukan proses pengamatan terhadap hilal," katanya.

Pengumuman hasil sidang isbat penetapan Ramadhan 2022 atau 1443 H bisa dilihat secara langsung melalui link live streaming berikut ini:

Link 1

Link 2

Doa menyambut Ramadhan

اللهم أهله علينا باليمن والإيمان والسلامة والإسلام ربي وربك الله

Allahumma ahillahu ‘alainaa bil yumni wal Imani wassalamati wal islami Rabbi wa Rabbukallahu.

Artinya:

“Ya Allah mohon hadirkan awal ramadhan kepada kami dengan penuh ketentraman, dan dengan penuh kekuatan iman, sehat dan selamat, dan dengan kekuatan islam Rabbi wa Rabbukallahu.”

Doa tersebut bisa dibaca saat memasuki bulan Ramadhan.

Artinya di malam hari pada hari Jumat 1 April 2022 setelah Solat Magrib.

Selain doa itu, ada beberapa doa lain yang bisa dibaca menyambut Ramadan dilansir dari Tribun Jakarta:

Doa melihat hilal

اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ

Allahumma ahillahu ‘alaynaa bilyumni wal iimaani wassalaamati wal islaami robbii wa robbukallahu

Artinya:

"Ya Allah, perjalankanlah bulan ini kepada kami dengan penuh kebajikan dan iman, serta keselamatan dan Islam.

Rabb-ku dan Rabb-mu (bulan) adalah Allah."

Doa melihat hilal diambil dari hadis riwayat Imam Tirmidzi, Thalhah bin Ubaidillah.

Nabi Muhammad SAW membaca doa ini ketika melihat hilal.

Doa memasuki bulan Ramadan

Umat muslim memanjatkan doa seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW.

Doa Rasulullah SAW ini diriwayatkan Iman At Thabarani dan Imam Ad Dailami.

اللَّهُمَّ سَلِّمْنِيْ لِرَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِيْ وَسَلِّمْهُ مِنِّيْ

Allāhumma sallimnī li Ramadhāna, wa sallim Ramadhāna lī, wa sallimhu minnī.

Artinya:

"Ya Allah, selamatkanlah aku (dari penyakit dan uzur lain) demi (ibadah) Bulan Ramadhan, selamatkanlah (penampakan hilal) Ramadhan untukku, dan selamatkanlah aku (dari maksiat) di Bulan Ramadhan."

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved