Belum Ada Hujan, Hotspot Karhutla di Mempawah Bertambah dan Kini Sudah Terpantau 98 Titik Api
"Harapan kita tetap yakni agar masyarakat patuh untuk bersama jaga lingkungan dan jangan sampai membakar lahan apalagi di lahan gambut," terangnya.
Penulis: Ramadhan | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Kepala Bidang Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Mempawah, Didik Sudarmanto, mengatakan bahwa saat ini Kabupaten Mempawah masih diselimuti kebakaran hutan dan lahan.
"Untuk sampai hari ini kondisinya makin naik, soalnya belum ada hujan, dan sementara laporan per sore ini pukul 17.00 WIB, Hotspot di Kabupaten Mempawah sudah ada 98 titik, dimana sehari sebelumnya hanya 82 titik, terangnya, Rabu 2 Maret 2022.
Dirinya mengatakan dari 98 Hotspot tersebut kata Didik menyebar di lima Kecamatan di Kabupaten Mempawah yakni di Sungai Kunyit, Mempawah Hilir, Mempawah Timur, Anjongan, Sungai Pinyuh.
"Untuk sementara proses pemadaman kita fokuskan ke lokasi yang mengancam/mendekati rumah warga, dan jalur transportasi umum yang cukup vital seperti di Galang Sungai Pinyuh," katanya.
• Warga Harap Ketersediaan dan Harga Gas Elpiji Aman Selama Bulan Ramadan
Dirinya juga mengatakan, sementara ini proses pemadaman masih terkendala susahnya air di lokasi kejadian kebakaran.
"Untuk peralatan Insyaallah kalau dikerahkan semua perangkat yang dipunyai daerah, lalu juga dari dunia usaha serta dari pemadam swasta serta dari Kecamatan dan Desa serta masyarakat Insyaallah masih mampu terkait peralatan. Tapi lagi-lagi kendalanya tidak ada sumber air jadi mengandalkan mobil damkar baik dari milik pemerintah, dunia usaha serta BPAS," terangnya.
Untuk itu dirinya tetap menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar.
"Harapan kita tetap yakni agar masyarakat patuh untuk bersama jaga lingkungan dan jangan sampai membakar lahan apalagi di lahan gambut," terangnya. (*)
(Simak berita terbaru dari Mempawah)