Ramadhan Kareem

Apa Hukum Berbuka Puasa Sebelum Waktunya? Berdosakah?

Umumnya berpuasa dimulai dari usai waktu sahur yakni memasuki shalat subuh hingga berbuka saat adzan magrib dipetang hari.

AFP
ilustrasi minum 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berpuasa merupakan ibadah yang wajib dikerjakan oleh seorang umat muslim di bulan Ramadhan.

Umumnya berpuasa dimulai dari usai waktu sahur yakni memasuki shalat subuh hingga berbuka saat adzan magrib dipetang hari.

Namun demikian, masih saja ada orang yang berbuka puasa sebelum waktunya.

Bagaimana hukumnya? Apakah berdosa?

Dilansir dari Tribun Jogja, para ulama Syafi’iyah memberi pandangan tentang batalnya puasa bagi orang yang menyangka telah tiba waktu magrib.

Jika dia berbuka makan dan minum sebelum magrib, hal itu dapat membatalkan puasa.

Tidak Sengaja Menghirup Udara Orang Merokok Apakah Membatalkan Puasa?

Suasana Berbuka Puasa Bersama
Pontianak, Maret 2022.
Suasana Berbuka Puasa Bersama Pontianak, Maret 2022. (Aston Hotel)

Seperti yang tercantum dalam kitab al-Fiqh al-Manhaji:

إذا أفطر في آخر النهار ظانا غروب الشمس، ثم تبين أنها لم تكن قد غابت بعد بطل صيامه، ووجب عليه القضاء.
Artinya : “Ketika seseorang berbuka di akhir sore, karena menyangka bahwa matahari telah terbenam (tiba waktu maghrib). Lalu tampak padanya setelah itu bahwa matahari belum terbenam, maka puasanya batal dan wajib baginya untuk mengqadha puasa tersebut” (Dr. Mushtafa Said al-Khin dan Dr. Mushtafa al-Bugha, al-Fiqh al-Manhaji ala Madzhab al-Imam as-Syafi’i, juz 2, hal. 54).

Permasalahan ini ditegaskan oleh Imam Syafi’i.

Hukum yang sama berlaku untuk umat muslim yang terus makan, padahal waktu azan subuh sudah berkumandang.

Maka puasa mereka dianggap batal.

Dalam hal ini, Imam An-Nawawi menjelaskan dalam kitab al-Majmu’ ala Syarh al-Muhadzab

ولو أكل ظانا غروب الشمس فبانت طالعة أو ظانا أن الفجر لم يطلع فبان طالعا صار مفطرا هذا هو الصحيح الذي نص عليه الشافعي وقطع به المصنف والجمهور وفيه وجه شاذ أنه لا يفطر
Artinya :

“Jika seseorang makan karena menyangka matahari telah terbenam. Lalu tampak (padanya) ternyata matahari masih terlihat, atau ia makan karena menyangka fajar belum terbit, namun ternyata telah terbit, maka puasanya menjadi batal.

Bacaan Tahlil Singkat Lengkap Tulisan Latin Arab, Dibaca saat Ziarah Kubur Menjelang Puasa Ramadhan

Hukum puasa ini adalah hukum yang sahih dan telah di nash oleh Imam Syafi’i.

Hukum ini dipastikan kebenarannya oleh Mushannif (pengarang) dan mayoritas ulama.

Tetapi beberapa ulama berpendapat lain dan masih mempertimbangkan bahwa puasa tidak batal.(Syekh Yahya bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmu’ ala Syarh al-Muhadzab, juz 6, hal. 306)

Untuk umat muslim yang masih ragu-ragu waktu berbuka puasa, sebaiknya nyalakan televisi, radio, maupun dengarkan suara azan masjid untuk memastikan waktu berbuka puasa. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Jika Salah Mengira Waktu Buka Puasa, Bagaimana Hukumnya?

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved