Ramadhan Kareem
Siapa Saja Yang Boleh Tidak Puasa Ramadhan Tapi Wajib Ganti atau Bayar Fidya ?
Maka barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti)
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Seluruh umat Islam tanpa terkecuali diwajibkan untuk menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Kewajiban berpuasa itu jatuh pada mereka yang sudah baligh serta mampu.
Sehingga ada sejumlah golongan yang dibolehkan bahkan dilarang untuk melaksanakan ibadah puasa meski wajib.
Sebagaimana disampaikan Allah SWT dalam firmannya dalam QS. Al-Baqarah ayat 184 yang artinya:
“(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barang siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
Puasa tahun 2022 ini diperkirakan akan jatuh pada tanggal 3 April 2022 namun Muhammadiyah sudah menetapkan 1 Ramadhan jatuh pada tanggal 2 April 2022.
Pemerintah sendiri akan melakukan Rukyatul Hilal dalam menentukan 1 Ramadhan dengan melihat atau memantau langsung hlal di beberapa titik di seluruh Indonesia.
Penetapan melalui rukyatul hilal yaitu melihat bulan secara lansung menggunakan alat dalam menentukan bulan Ramadhan.
Untuk golongan yang boleh meninggalkan puasa Ramadan diwajibkan untuk membayar atau mengqadhanya di lain hari.
Atau membayar fidya jika memang tidak mampu untuk menggantinya.
• Doa Berbuka Puasa Senin Kamis Hari Ini Senin 28 Maret 2022 Jelang Puasa Ramadhan
Berikut golongan yang boleh meninggalkan puasa Ramadhan karena suatu keadaan
1. Musafir
Musafir merupakan orang yang dalam perjalanan jauh sesuai ketentuan syar'i, namun diwajibkan untuk menggantinya nanti.
2. Orang sakit
Orang sakit masuk dalam golongan orang yang diperbolehkan secara hukum untuk tidak berpuasa dulu lantaran tidak mampu akibat sakit yang diderita.
Tapi setelah sembuh nanti, diwajibkan untuk mengganti puasa yang ditinggalkan.
3. Ibu hamil atau menyusui
Ibu hamil dan menyusui yang tidak mampu untuk melaksanakan puasa diperbolehkan untuk tidak berpuasa tapi nanti harus menggantinya di kemudian hari.
4. Perempuan haid atau nifas
Perempuan haid atau nifas memang dilarang untuk berpuasa sesuai syariat Islam tapi mereka nantinya diwajibkan menggantinya.
5. Orang lanjut usia
Orang tua lanjut usia yang tidak mampu lagi berpuasa diberi keringanan untuk tidak berpuasa namun sebagai gantinya diwajibkan untuk membayar fidya oleh keluarga atau anaknya.
Selain dari 5 golongan tersebut bukan termasuk orang yang bolehkan tidak berpuasa, semuanya wajib melaksanakan puasa menahan lapar dan haus dari waktu terbit matahari hingga tenggelam.
Niat Qadha Puasa Ramadhan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha'i fardhi syahri Ramadhāna lillahi ta‘ala.
Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.
Niat Puasa Ramadhan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa.
Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala."