Doa Katolik
Renungan Katolik Senin 28 Maret 2022 Lengkap Bacaan 1 Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan
Renungan Katolik 28 Maret 2022 pekan Prapaskah 4. Bacaan pertama Yesaya 65:17-21 dan bacaan injil Yohanes 4:43-54.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Renungan Katolik Senin, 28 Maret 2022.
Renungan Katolik 28 Maret 2022 pekan Prapaskah 4.
Bacaan pertama Yesaya 65:17-21 dan bacaan injil Yohanes 4:43-54.
Mazmur Tanggapan Mzm 30:2.4.5-6.11-12a.13b.
• Orang Kudus Katolik 29 Maret Santo Jonas Hubaham
Bacaan Pertama: Yesaya 65:17-21
Beginilah firman Allah, “Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru!
Hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi di dalam hati.
Bergiranglah dan bersorak-sorai untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan.
Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorai, dan penduduknya penuh kegirangan.
Aku akan bersorak-sorai karena Yerusalem dan bergirang karena umat-Ku; di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan, dan bunyi erang pun tidak.
Di situ tidak akan ada lagi bayi yang hidup beberapa hari atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk.
Sebab siapa yang mati pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda, dan siapa yang tidak mencapai umur seratus tahun akan dianggap kena kutuk.
Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 30:2.4.5-6.11-12a.13b
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
1. Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersukacita atas diriku. Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur.
2. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihani oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan menjelang pagi ada sorak-sorai.
3. Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku! Tuhan, jadilah penolongku! Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari. Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.
• Orang Kudus Katolik 29 Maret Santo Berthold
Bacaan Injil: Yohanes 4:43-54
Sekali peristiwa, Yesus berangkat dari Samaria dan pergi ke Galilea.
Sebab Ia sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri.
Setelah Yesus tiba di Galilea, orang-orang Galilea pun menyambut Dia, karena mereka telah melihat segala sesuatu yang dikerjakan Yesus di Yerusalem pada pesta itu, sebab mereka sendiri pun turut ke pesta itu.
Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur.
Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, yang anaknya sedang sakit.
Ketika pegawai itu mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya, lalu meminta supaya Yesus datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati.
Maka kata Yesus kepadanya, “Jika kamu tidak melihat tanda dan mukjizat, kamu tidak percaya.”
Pegawai istana itu berkata kepada-Nya, “Tuhan, datanglah sebelum anakku mati.”
Kata Yesus kepadanya, “Pergilah, anakmu hidup!” Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi.
Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup.
Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka, “Kemarin siang pukul satu demamnya hilang.”
Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya, “Anakmu hidup.”
Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya. Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Bertobat bukan hanya berpaling dan dosa-dosa kita, tetapi juga berarti memalingkan wajah kita kepada Allah dan percaya pada perkataan-Nya, baik yang berupa perintah maupun yang berupa janji.
Inilah iman yang ditunjukkan oleh pegawai istana itu, yaitu percaya pada Sabda Yesus.
Meskipun Yesus tidak datang ke rumahnya dan hanya bersabda, pegawai istana itu tidak kecewa dan “percaya akan perkataan Yesus kepadanya, lalu pergi” (Yoh 4:43-54).
Ia percaya meskipun belum melihat tanda atau bukti.
Percaya pada sabda Allah mencakup juga percaya pada janji-janji yang diberikan Allah.
Sering kali, relasi dengan orang lain membuat kita kecewa dan tidak percaya jika orang lain berjanji pada kita.
Maka, kita perlu belajar percaya pada janji Allah (Yes. 65:17-21), karena Allah selalu menepati janji-Nya. Iman harus membantu budi dan indra kita untuk berani berpasrah.
Tanpa sikap percaya dan pasrah, kita susah mengalami kehadiran Allah dalam hidup.
Ya Allah, Engkaulah Sang Mahasetia. Hapuslah semua pengalaman pahit kami akan ketidaksetiaan yang pernah kami alami agar kami dapat sungguh percaya pada janji-Mu. Amin.
• Orang Kudus Katolik 29 Maret Santo Barachisius
Sumber: adiutami.com
(*)
[Update informasi seputar Katolik]