Ramadhan Kareem

Sholat Tarawih 8 Rakaat atau 20 Rakaat Berikut Niat dan Tata Caranya

Rasulullah SAW juga menambah salat tarawihnya, dengan menjalankan salat witir 3 rakaat.

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
Asaad NIAZI / AFP
Umat ​​Muslim melakukan salat Tarawih malam selama bulan suci Ramadhan di sebuah masjid di kota Nasiriyah di provinsi Dhi Qar selatan Irak pada 18 April 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Beberapa hari lagi umat Islam se-dunia akan menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Siang dan malam penuh ibadah selama bulan puasa, pada siang harinya melaksaakan ibadah puasa yaitu menahan lapar dan haus.

Sedangkan pada malam harinya sudah melaksanakan ibadah sholat sunnah tarawih.

Secara umum di Indonesia sholat tarawih dilaksanakan sebanyak 20 rakaat dengan witir sedangkan namun ada pula yang 8 rakaat dan 11 rakaat dengan witir.

Ketua Ikatan DAI Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah, Wahid Ahmadi menyampaikan, Nabi Muhammad SAW melaksanakan salat Tarawih sebanyak 8 rakaat.

Rasulullah SAW diriwayatkan hanya menjalankan ibadah Tarawih di masjid sebanyak 3 kali saja.

Kapan Sholat Tarawih 1 Ramadhan 1443 H ? Cek Panduan Sholat Tarawih Lengkap

Selebihnya selama bulan Ramadhan, Nabi Muhammad SAW menjalankannya di rumah.

"Salat Tarawih merupakan salat malam yang ada di bulan Ramadhan."

"Dalam riwayat, Rasulullah pernah melaksanakan salat Tarawih di masjid hanya 3 kali selama bulan Ramadhan. Selebihnya beliau melaksanakan salat di rumah."

"Kemudian, sahabat-sahabat juga salat sendiri-sendiri," ujarnya, dikutip dari YouTube Tribunnews.com, Rabu (22/4/2020).

Rasulullah SAW juga menambah salat tarawihnya, dengan menjalankan salat witir 3 rakaat.

"Rakaatnya, sesuai yang diriwayatkan oleh Aisyah R.A. Beliau (Rasulullah) tidak pernah lebih dan kurang melaksanakan salat lail (malam) itu 8 rakaat plus (ditambah) witir 3 rakaat, baik di Ramadhan maupun di luar Ramadhan," jelas Wahid Ahmadi.

Namun, para sahabat Rasulullah dan ulama tak mempermasalahkan apabila salat tarawih dikerjakan lebih dari 8 rakaat.

"Hanya saja, kemudian apa yang dilakukan Rasulullah ini dijadikan sebagai pembatasan."

"Kemudian para sahabat dan para ulama tidak mempersoalkan kalau misalnya salat malam atau salat tarawih itu kemudian ditambah lebih dari 8 rakaat," imbuhnya.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved