Respon Muhammadiyah Terkait Prediksi Perbedaan 1 Ramadhan dengan Pemerintah
Hilal tidak mungkin terlihat di wilayah Indonesia pada 1 April mendatang.....................
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Badan Riset Nasional (BRIN) dari yang merupakan Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN memprediksi 1 Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada 3 April 2022.
Hal ini didasarkan pada metode perhitungan yang dilakukan yaitu menggunakan Hisab wujudul hilal sedangkan pemerintah akan menggunakan rukyatul hilal.
Profesor riset bidang Astronomi dan Astrofisika, Pusat Riset Antariksa BRIN Thomas Djamaluddin mengatakan ketinggian hilal pada 1 April hanya sedikit di atas 2 derajat.
Sehingga hilal tidak mungkin terlihat pada hari itu.
Untuk itulah jumlah hari pada bulan Sya'ban tahun ini akan digenapkan menjadi 30 hari.
"Wilayah Indonesia umumnya menetapkan tinggi hilal kurang dari dua derajat," kata Thomas seperti dikutip situs resmi Lapan.
Berdasarkan sejumlah kalender Islam, awal Ramadan diperkirakan jatuh pada 2 April.
Namun demikian, penentuan awal puasa versi Pemerintah masih harus didahului oleh pemantauan hilal.
• Jadwal Pelaksanaan Rukyatul Hilal Penentu 1 Ramadhan dan Idul Fitri ! Apakah Puasa Selama 30 Hari ?
“Hilal tidak mungkin terlihat di wilayah Indonesia pada 1 April mendatang,” ungkap Thomas
“Artinya, jika hilal tidak terlihat pada 1 April, maka jumlah hari pada bulan Sya’ban tahun ini akan digenapkan menjadi 30 hari.” imbuhnya.
Thomas menyoroti bahwa penentuan awal Ramadhan, sejak 2022, telah menggunakan kriteria baru, yaitu MABIMS sebagaimana yang juga digunakan Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
"Sejak awal 2022 Kementerian Agama mengadopsi Kriteria Baru MABIMS, yaitu tinggi bulan minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat. Dengan kriteria baru tersebut, posisi bulan di wilayah Indonesia dan negara-negara Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura (negara-negara MABIMS) belum memenuhi kriteria," jelasnya.
Namun, Thomas menganjurkan agar warga menunggu keputusan resmi pemerintah melalui sidang isbat yang akan digelar pada 1 April 2022.
Menyikapi prediksi perbedaan tersebut Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad Muhammadiyah memastikan tetap akan memulai puasa pada hari Sabtu 2 April 2022.
Dadang mengatakan Muhammadiyah menggunakan metode hisab wujudul hilal saat menetapkan awal bulan Ramadan.