Doa Katolik
Renungan Katolik Sabtu 26 Maret 2022 Lengkap Bacaan 1 Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan
Renungan Katolik 26 Maret 2022 pekan Prapaskah 3. Bacaan pertama Hosea 6:1-6 dan bacaan injil Lukas 18:9-14.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Renungan Katolik Sabtu, 26 Maret 2022.
Renungan Katolik 26 Maret 2022 pekan Prapaskah 3.
Bacaan pertama Hosea 6:1-6 dan bacaan injil Lukas 18:9-14.
Mazmur Tanggapan Mzm 51:3-4.18-19.20-21ab.
• Orang Kudus Katolik 26 Maret Santo Ludger
Bacaan Pertama: Hosea 6:1-6
Umat Allah berkata, “Mari, kita akan berbalik kepada Tuhan, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita.
Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapan-Nya.
Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal Tuhan; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.”
Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim? Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda?
Kasih setiamu seperti kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar.
Sebab itu Aku telah meremukkan mereka dengan perantaraan nabi-nabi, Aku telah membunuh mereka dengan perkataan mulut-Ku, dan hukum-Ku keluar seperti terang.
Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 51:3-4.18-19.20-21ab
Ref. Aku menyukai kasih setia, dan bukan kurban sembelihan.
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Sebab Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalau pun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahan kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
4. Lakukanlah kerelaan hati-Mu kepada Sion, bangunlah kembali tembok-tembok Yerusalem! Maka akan dipersembahkan kurban sejati yang berkenan kepada-Mu kurban bakar dan kurban-kurban yang utuh.
• Orang Kudus Katolik 26 Maret Santo Castulus
Bacaan Injil: Lukas 18:9-14
Sekali peristiwa, Yesus menyatakan perumpamaan ini kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain: “Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.
Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.
Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak.
Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Segala usaha pertobatan kita pada masa Prapaskah ini mengandung sebuah bahaya “jebakan batman”, yaitu bahwa kita menyombongkan kemampuan kita seolah-olah kita sendiri mampu mengangkat tanpa bantuan Allah, dan karena itu kita meninggikan diri di hadapan Allah.
Inilah sikap orang Farisi yang dikecam Yesus. Yesus memuji sikap pemungut cukai yang rendah hati karena dia dibenarkan Allah.
“Barang siapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barang siapa wajib diri akan ditinggikan” (Luk. 18:9-14).
Usaha pertobatan yang kita lakukan tak lepas dan kuasa rahmat Allah yang bekerja di dalam diri kita, karena Dia-lah “yang menyembuhkan kita... membalut kita... pada hari ketiga akan membangunkan kita.”
Karena itu, usaha pertobatan kita harus membuat kita sungguh-sungguh mengenal Tuhan dan cara kerja-Nya.
Allah suka kasih setia dan bukan kurban sembelihan, pengenalan akan Allah lebih dari kurban-kurban bakaran (Hos. 6:1 -6).
Ya Bapa, selidikilah hati kami dan bantulah kmai untuk mengenal kehadiran-Mu dan karya-karya-Mu. Jangan biarkan kami tersandung oleh kesombongan diri! Amin.
• Orang Kudus Katolik 25 Maret Santa Maria Alfonsina Ghattas
Sumber: adiutami.com
(*)
[Update informasi seputar Katolik]