Wabup Mempawah Sebut Pembangunan Daerah Difokuskan Pada Pembangunan Desa Menuju Desa Mandiri
Muhammad Pagi juga mengungkapkan, jumlah usulan belanja langsung tahun 2023, hasil Musrenbang Kecamatan dan Forum OPD pada Februari 2022.
Penulis: Ramadhan | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Wakil Bupati Mempawah, Muhammad Pagi, menjelaskan Musrenbang pada tahun ini memiliki makna yang sangat penting, karena merupakan penjabaran tahun ke-III periode RPJMD Kabupaten Mempawah tahun 2020-2024 dimana tahun ini merupakan tahun evaluasi pencapaian kinerja bupati dan wakil bupati mempawah setelah menjalani dua tahun menjabat.
Dikatakannya, rencana kerja pemerintah daerah tahun 2023 merupakan penjabaran tahun ke-IV RPJMD Kabupaten Mempawah dan pelaksanaan dari misi ke-4 Bupati dan Wakil Bupati Mempawah.
"Dimana pada tahun 2023 ini pembangunan daerah difokuskan pada pembangunan desa menuju desa mandiri dengan beberapa sasaran pembangunan seperti meningkatkan kemandirian desa, mengurangi kemiskinan dan mengurangi ketimpangan pendapatan masyarakat," terangnya.
Muhammad Pagi juga mengungkapkan, jumlah usulan belanja langsung tahun 2023, hasil Musrenbang Kecamatan dan Forum OPD pada Februari 2022.
• Musrenbang RKPD Kabupaten Mempawah, Sekda Kalbar : Susun Program dan Kegiatan Prioritas
“Yakni meliputi 8 urusan yang mencapai 198 program, 272 kegiatan dan 1.653 sub kegiatan. Dengan nilai usulan mencapai Rp 2,3 triliun lebih,” katanya.
Sementara itu, imbuh dia, estimasi anggaran belanja langsung tahun 2023 kurang lebih sama dengan tahun 2022 yang hanya Rp.1,086 triliun lebih.
“Untuk itu, kami harapkan Bappeda Mempawah melakukan penajaman, penyelarasan dan klarifikasi rancangan RKPD sesuai prioritas pembangunan tahun 2023,” ujarnya.
Yang nanti, imbuh dia, akan menjadi rujukan penyusunan KUA dan PPAS tahun anggaran 2023 dan RAPBD 2023, sehingga apa yang dihasilkan dalam APBD 2023 merupakan kebutuhan skala prioritas masyarakat.
“Harapan kita, APBD tahun 2023 dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Mempawah agar lebih baik dan merata disegenap lapisan,” katanya.
Muhammad Pagi juga mengatakan, jika dilihat secara makro, terdapat beberapa indikator yang mempengaruhi status desa mandiri yang menjadi target pencapaian Indeks Desa Membangun (IDM), diantaranya indeks ketahanan sosial, indeks ketahanan ekonomi dan indeks ketahanan lingkungan.
"Dari indikator tersebut terdapat beberapa urusan yang mempengaruhinya termasuk urusan pendidikan, urusan kesehatan, urusan infrastruktur dan urusan ekonomi, sehingga secara umum semua urusan tersebut mempengaruhi pencapaian IDM," katanya.
Berkenaan dengan hal tersebut kata Muhammad Pagi, dari urusan infrastruktur terutamanya pembangunan jalan, Kabupaten Mempawah sedang memperbaiki kualitas jalan yang menjadi kewenangan kabupaten untuk membuka akses terisolirnya beberapa desa yang berbatasan langsung dengan kecamatan sungai kunyit yang menjadi sentral wilayahnya proyek strategis nasional.
"Sehingga dengan pembangunan jalan tersebut dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah terutamanya di Kecamatan Sadaniang, Toho dan Anjongan," katanya.
Selain itu di urusan kesehatan, Pemerintah Kabupaten Mempawah dalam upaya mengantisipasi beroperasinya pelabuhan terminal kijing dan pembangunan smelter yang kedepannya akan menyerap tenaga kerja, melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif pemerintah Kabupaten Mempawah akan terus berusaha melaksanakan pembangunan, peningkatan kualitas kesehatan masyarakat melalui percepatan pembangunan rumah sakit dan tetap menjadi prioritas daerah pada tahun 2023.
"Untuk itu diharapkan pemerintah provinsi dan pusat dapat mendukung percepatan penyelesaian pembangunan rumah sakit daerah ini," ujarnya.