Ramadhan Kareem

Hukum Mendahulukan Buka Puasa Ramadhan atau Sholat Maghrib, Mana yang Lebih Baik?

Mana yang lebih baik mendahulukan Buka Puasa atau Sholat Maghrib saat Puasa Ramadhan bisa disimak dalam artikel berikut.

Editor: Rizky Zulham
EMAN HELAL / DPA / DPA PICTURE-ALLIANCE VIA AFP
Ilustrasi - Hukum Mendahulukan Buka Puasa Ramadhan atau Sholat Maghrib Mana yang Lebih Baik? 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Mana yang lebih baik mendahulukan Buka Puasa atau Sholat Maghrib saat Puasa Ramadhan bisa disimak dalam artikel berikut.

Berbuka puasa merupakan saat-saat yang paling dinanti oleh umat Islam selama bulan Ramadhan.

Setelah melewati puasa satu hari penuh, menyantap hidangan buka (iftar) adalah sebuah kenikmatan yang tak bisa dihindarkan.

Makanan dan minuman yang umum disantap setiap hari, kini berubah menjadi istimewa saat berbuka puasa.

Karena itu, tak sedikit orang ingin segera menyantap makanan berbuka.

Hukum Mengumpat Online di Media Sosial saat Puasa Ramadhan Apakah Batal?

Waktu buka puasa yang bersamaan dengan masuknya shalat Maghrib memunculkan sebuah pertanyaan: "Antara berbuka puasa dan shalat maghrib, mana yang lebih baik didahulukan?"

Aminul Fatwa Darul Ifta' Mesir Syekh Ahmad Wasam dalam sebuah video yang diunggah melalui kanal You Tube Darul (20/5/2018) Ifta' menjelaskan mengenai perkara ini.

Menurutnya, Rasulullah dulu ketika memasuki waktu Maghrib terlebih dahulu berbuka puasa dengan menyantap beberapa kurma kemudian baru melaksanakan shalat maghrib.

Hal itu sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA:

"Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam biasanya berbuka puasa dengan menyantap beberapa buah kurma segar (ruthab) sebelum mendirikan shalat Maghrib.

Dan bila tida ada kurma segar (ruthab) maka beliau menyantap beberapa buah kurma kering (tamr), dan bila tidak ada kurma, maka beliau meneguk beberapa teguk air." (HR. Ahmad dan Abu Dawud).

Hukum Puasa tapi Lupa Membaca Niat Sahur

Makanan berat

Oleh karena itu, Syekh Ahmad Wasam menyebut bahwa dalam kasus ini yang lebih baik adalah membatalkan puasa (iftar) dengan kurma terlebih dahulu.

Baru setelah menunaikan shalat Maghrib, bisa melanjutkan santapan berbuka dengan makanan yang lebih berat.

Mustafa Dib al-Baga dalam kitab At-Tadzhib fi Adillati Matan al-Gayah wa at-Taqrib juga menjelaskan bahwa lebih baik berbuka terlebih dahulu dengan beberapa kurma atau air baru kemudian shalat Maghrib dan dilanjutkan dengan makan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved