Hukum Mencicipi Masakan saat Puasa Ramadhan - Makruh, Mubah atau Membatalkan Puasa?
Hukum mencicipi masakan saat sedang berpuasa Ramadhan apakah membatalkan puasa atau tidak bisa disimak selengkapnya dalam artikel berikut.
Penulis: Rizky Zulham | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Hukum mencicipi masakan saat sedang berpuasa Ramadhan apakah membatalkan puasa atau tidak bisa disimak selengkapnya dalam artikel berikut.
Tinggal menghitung hari, Puasa Ramadhan sebentar lagi akan tiba yang diperkirakan jatuh pada awal April 2022.
Selain menjadi bulan yang ditunggu-tunggu umat Islam, setiap Muslim yang memenuhi syarat diwajibkan menjalankan ibadah puasa, sebagaimana yang tertera dalam rukun Islam.
Hakikat berpuasa adalah menahan dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dari terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari.
Menjelang berbuka puasa, para ibu biasanya menyiapkan berbagai masakan di rumah untuk keluarga tercinta yang tengah menjalankan ibadah puasa.
• Hukum Puasa Ramadhan tapi Lupa Mandi Wajib usai Junub, Apakah Puasa Batal atau Sah?
Untuk memastikan rasa dari masakan yang dibuat, ibu-ibu terbiasa dengan mencicipi masakan.
Lantas bagaimana kondisinya jika sedang berpuasa, batalkah puasanya?
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Muhammad Cholil Nafis menjelaskan mencicipi masakan saat puasa hukumnya mubah.
"Mencicipi itu hukumnya tidak membatalkan, tetapi khawatir untuk tertelan pasti membatalkan, jadi setelah dicicipi langsung dimuntahkan," ujarnya mengutip Kompas.com beberapa waktu lalu.
Jika cara tersebut (langsung memuntahkan setelah mencicipi) dinilai agak sulit untuk dilakukan, maka sebaiknya ditinggalkan atau tidak mencicipi.
"Jika ada yang mencicipi tapi tidak menelan maka tidak batal puasanya," katanya lagi.
• Hukum Ziarah Kubur Tradisi Umat Islam Jelang Puasa Ramadhan dan Bacaan Doa Ziarah Kubur
Tidak masuk kerongkongan
Cholil menambahkan, mencicipi masakan sebaiknya sedikit saja, sekedar untuk mengetahui rasanya.
Menurutnya, mencicipi masakan baik yang dilakukan oleh tukang masak maupun bukan yang memasak makanan tersebut, hukumnya sama saja.
Kendati demikian, ia menekankan, sebisa mungkin untuk tidak mencicipinya. Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Kanwil Kemenag Jateng Musta'in Ahmad.
Menurutnya, mencicipi masakan dengan keperluan memastikan rasanya (oleh juru masak, termasuk Ibu rumah tangga) boleh dan tidak membatalkan puasa selama tidak masuk ke kerongkongan.
"Bukan juru masak makruh, bisa batalkan pahala puasa. Bukan puasanya yang batal, tapi pahala-nya (pahala puasa)," ujarnya mengutip Kompas.com beberapa waktu lalu.
Musta'in menekankan, yang batal adalah pahalanya, karena soal pahala puasa itu mutlak kuasa Allah SWT.
• Bacaan Niat Keramas Mandi Wajib Sebelum Puasa Ramadhan 2022 dan Tata Cara Lengkapnya
Makruh
Dia menyebutkan salah satu hadis Qudsi yang berbunyi sebagai berikut:
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu berkata, Rasulullah Shallallahu’alai wa sallam bersabda, “Allah berfirman, ‘Semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa. Ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.”
Dihubungi terpisah, Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Syamsul Hidayat mengatakan hukum mencicipi masakan adalah makruh.
"Mencicip rasa ditempel di lidah dan segera dikeluarkan. Insha Allah tidak membatalkan puasa tetapi itu hukumnya makruh, artinya sebaiknya tidak dilakukan," tuturnya mengutip Kompas.com beberapa waktu lalu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mencicipi Masakan Saat Puasa, Batalkah Puasanya?"