Khazanah Islam
Puasa Sunnah yang Dilaksanakan 6 Hari Setelah Hari Raya Idul Fitri, Berikut Tata Cara dan Niatnya
Khusus puasa syawal merupakan puasa yang dilaksanakan setelah bulan puasa ramadhan tepatnya di bulan syawal.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Puasa merupakan amalan yang memiliki manfaat tidak hanya dari segi pahala dari Allah SWT tapi juga bisa memberikan manfaat kesehatan.
Beragam manfaat puasa bagi kesehatan mulai dari menurunkan badan, menjaga kesehatan jantung, hingga memelihara kesehatan mental, mengurangi risiko terkena diabetes, mengurangi risiko kanker serta dapat meningkatkan metabolisme tubuh.
Untuk itu dalam agama Islam puasa menjagi amalan yang dianjurkan dalam tiap minggu, bulan bahkan tiap hari puasa dengan jeda sehari yaitu puasa daud.
Sedangkan dalam beberapa momen tertentu seperti bulan Rajab, Syaban, hingga Syawat dianjurkan melakukan puasa sunnah lebih banyak.
Terkecuali pada bulan Ramadhan yang memang diwajibkan bagi umat Islam berpuasa selama sebulan penuh.
Khusus puasa syawal merupakan puasa yang dilaksanakan setelah bulan puasa ramadhan tepatnya di bulan syawal.
Puasa syawal dianjurkan dilaksanakan selama 6 hari, mulai tanggal 2 - 7 Syawal.
• Niat Puasa Nisfu Syaban Sekaligus Mengqadha Puasa Ramadhan, Mulai Senin Kamis hingga Ayyamul Bidh
Puasa syawal juga bisa digabungkan dengan sunnah lainnya serta untuk mengqadha puasa Ramadhan.
Menggabungkan dua puasa sunnah ini hukumnya boleh, hal itu berdasarkan hadits Rasulullah SAW bersabda.
الصَّدَقَةُ عَلَى المِسكينِ صَدَقةٌ ، وعَلَى ذِي الرَّحِمِ ثِنْتَانِ : صَدَقَةٌ وَصِلَةٌ
"Bersedekah kepada orang miskin adalah sedekah, bersedekah kepada orang yang punya hubungan persaudaraan ada dua macam keutamaan: bersedekah dan silaturrahim. (HR. At Tirmidzi No. 657, katanya: hasan).
Dalam Hadits ini mencontohkan terhadap adanya satu amal yaitu sedekah kepada keluarga sendiri bisa dapat dua manfaat, yaitu sedekah itu sendiri dan mempererat silaturrahim.
Oleh karena itu, satu amal ibadah bisa diniatkan untuk beberapa amalan niat sekaligus.
Seperti salat qabliyah diniatkan juga tahiyatul masjid, sebagaimana dikatakan Imam An-Nawawi.
Niat Puasa Syawal
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya : Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.
Niat Puasa Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa'ala
Artinya: "Saya niat puasa hari Senin, sunah karena Allah ta'ala."
Niat Puasa Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa hari Kamis, sunah karena Allah ta'ala."
Berikut Bacaan Doa Buka Puasa
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
"Allaahummalakasumtu wabika amantu wa'aa rizkika aftortu birohmatika yaa arhamarra himiin"
Artinya : Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa) dengan rahmat-Mu Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.
Doa Berbuka Puasa dari riwayat HR Abu Dawud
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.
Artinya "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah."
Lafazd Doa Buka Puasa Lainnya
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمأُ وابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأجْرُ إِنْ شاءَ اللَّهُ تَعالى
Allahumma laka shumtu wa'ala rizqika afthortu dzahaba-dh-dhama'u wabtalatil 'uruqu wa tsabatal ujru insya-Allah ta'ala
Artinya: "Ya Allah, untuk-Mu lah aku berpuasa, atas rezeki-Mu lah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insya Allah".
(*)