Aktivis Perkumpulan Gerakan Kebangsaan Nilai Kelangkaan Minyak Goreng Timbulkan Masalah Baru
“UMKM, kita lihat hari ini harus membatasi produknya karena tingginya biaya cost. Membeli minyak goreng harus dengan syarat," tuturnya.
Penulis: Imam Maksum | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kepala Bidang (Kabid) KPP DPD Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Kabupaten Sambas, Wahyudi Wibowo Sari mengatakan kelangkaan minyak goreng menimbulkan masalah baru.
“Kelangkaan minyak goreng yang terjadi saat ini justru menimbulkan masalah baru. Apalagi migor salah satu kebutuhan pokok yang tidak lepas dari kehidupan sehari-hari,” jelasnya, Jumat 11 Maret 2022.
Menurut Wibowo, kenaikan harga migor dan kelangkaan migor akan berpengaruh dengan harga barang lainnya, yang membuat rakyat tercekik.
“Kelangkaan migor dan harga yang mahal malah membuat barang-barang lain akan naik harganya. Rakyat akan semakin tercekik akan hal ini,” katanya.
• Kepala Kemenag Sambas Sebut Dukung MUI Rapatkan Shaf Salat
Wibowo menjelaskan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) membatasi produksinya lantaran tingginya biaya cost. Apalagi demi mendapatkan migor warga mesti menyiapkan beberapa syarat tertentu.
“UMKM, kita lihat hari ini harus membatasi produknya karena tingginya biaya cost. Membeli minyak goreng harus dengan syarat," tuturnya.
Dikatakan Wibowo, alih alih memperbaiki kesejahteraan, kondisi seperti itu justru memperkeruh keadaan. “Situasi ini bukan malah memperbaiki kesejahteraan, malahan memperkeruh, itu sebagian kecil dari permasalahan kelangkaan dan kenaikan harga migor,” katanya.
Wibowo berharap Pemerintah pusat sampai Pemerintah daerah beserta instansi terkait harus transparan mengatasi hal ini.
Pemerintah juga harus cekatan menyelesaikan persoalan yang terjadi di masyarakat, apalagi menjelang bulan puasa peningkatan permintaan akan semakin tinggi.
“Kami berharap juga dari permasalahan ini tidak dipolitisir oleh oknum manapun, seperti banyak berita yang beredar oknum politisi memanfaatkan momentum kelangkaan migor," ujarnya.
Dia berharap migor dapat didistribusikan secara merata tanpa perantara manapun.
"Cukup bagikan secara merata dijual dengan harga normal pada umumnya,” ucapnya. (*)
(Simak berita terbaru dari Sambas)