Minyak Goreng Subsidi Langka di Sintang, Warga Beralih ke Minyak Jagung dan Mentega
"Dalam seminggu cuma dapat sekali. Ada peningkatan permintaan. Sekarang langka ndak ada barang sama sekali. Biasanya ndak tentu, sebelum langka seming
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Kelangkaan minyak goreng subsidi terjadi di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Berdasarkan hasil sidak lapangan yang dilakukan Pemkab Sintang ke toko dan gudang sembako menunjukan stok minyak goreng kosong. Sedangkan di agen juga kosong namun sudah mengajukan permintaan kepada produsen minyak goreng.
Banyak toko di kota sintang, pasokan minyak goreng berkurang. Sementara, permintaan meningkat.
"Dalam seminggu cuma dapat sekali. Ada peningkatan permintaan. Sekarang langka ndak ada barang sama sekali. Biasanya ndak tentu, sebelum langka seminggu sekali mereka antar, sekarang sebulan sekali belum tentu," kata Awi, pedagang di Toko Union Sintang, Jumat 4 Maret 2022.
• Minyak Goreng Langka di Sintang, Banyak Toko, Gudang dan Agen Sembako Stok Kosong, Ini Penyebabnya
Akibat kelangkaan minyak goreng, saat ini masyarakat beralih menggunakan minyak kelapa dan mentega. "Banyak ganti minyak kelapa dan mentega. Sudah mulai beralih ke mentega dan minyak jagung yang laris. Lumayan tinggi, dalam sehari 1 dus 12 liter," ungkapnya.
Tingginya permintaan minyak goreng di Sintang diburu masyarakat. Bahkan, masyarakat rela antri dan berdesakan toko ritel di Sintang, pada Jumat sore.
Kelangkaan minyak goreng bersubsidi dikeluhkan ibu rumah tangga di Sintang. Warga berharap, pemerintah segera mencari solusi agar keberadaan minyak goreng mudah diperoleh.
"Kalau bisa jangan lah langka. Sebagau ibu rumah tangga mengunakan keperluan sehari, mendapatkan saja susah. Sementara masih ada harganya mahal 1 liter 22 ribu. Cari yang subsidi ada tapi antri cepat abis ndak kebagian. Sebulan ini cari ndak dapat. Minyak goreng sangat diperlukan, ndak bisa sama sekali ndak ada di rumah. Harapan saya jangan langka seprti ini apalagi kita mau ramadhan," harap Tri warga sintang. (*)
(Simak berita terbaru dari Sintang)