Bupati Erlina : Bantu Pemerintah Tanggulangi Karhutla Juga Termasuk Ibadah
"Untuk situasi seperti sekarang membantu pemerintah dalam menanggulangi karhutla juga termasuk dalam ibadah," ujar Erlina.
Penulis: Ramadhan | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Bupati Mempawah, Erlina, kembali melakukan agenda rutin Pemerintah Kabupaten Mempawah, yakni Safari Fajar yang dilaksanakan di Masjid At-Taqwa, Kelurahan Tengah, Kecamatan Mempawah Hilir, Jumat 4 Maret 2022.
Safari Fajar yang dilaksanakan yakni dengan Salat Subuh berjamaah, setelah itu dilanjutkan ada tausiyah yang disampaikan.
Seusai melaksanakan Safari Fajar, Bupati Mempawah, Erlina, yang dimintai keterangan menyampaikan ajakan kepada masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT.
Ia menguraikan bahwa ibadah memilki bentuk yang beragam asalkan memiliki manfaat yang positif bagi diri sendiri terlebih jika manfaat itu dapat dirasakan oleh orang banyak.
• Edukasi Keselamatan Berlalulintas, Kepala SMPN 1 Mempawah Hilir: Edukasi Baru Bagi Siswa-siswi Kami
"Untuk situasi seperti sekarang membantu pemerintah dalam menanggulangi karhutla juga termasuk dalam ibadah," ujar Erlina.
Menurutnya medukung pencegahan dan penanggulangan karhutla mempunyai setidaknya dua nilai ibadah.
"Pertama, Allah SWT telah menciptakan hutan sebagai anugerah yang telah memberikan banyak manfaat kepada kita umat manusia, kita wajib mensyukuri serta menjaganya," jelasnya.
Dan yang kedua yakni turut mencegah dampak negatif dari kebakaran yaitu kabut asap yang dapat merugikan kesehatan umat.
"Saya prihatin, dari laporan yang masuk paparan asap sudah mengakibatkan sesak napas bagi sebagian warga terutama balita, karena anak yang masih bayi itu saluran pernafasannya masih cukup kecil dan rentan sekali," terangnya.
Ia juga menuturkan bahwa kebakaran di beberapa titik sudah mulai menjalar ke sekitar pemukiman. Salah satunya di Dusun Tekam Desa Sejegi yang nyaris membakar Gedung Pesantren Ma'arif Bahrul Ulum.
"Maka dari itu, kita minta kepada masyarakat untuk bekerjasama dalam hal ini. Apabila menemukan titik api segera lapor kepada petugas terdekat, TNI-POLRI, BPBD atau pihak pemerintah desa," himbaunya.
Erlina juga meminta dukungan kepada masyarakat agar turut membantu pemerintah dalam mengedukasi para petani di lahan gambut untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar.
"Sampah organik hasil membersihkan lahan sebetulnya bisa digunakan kembali sebagai kayu bakar atau kompos yang memiliki nilai ekonomi tambah, hal ini harus dipahami oleh para pemilik lahan," tutupnya. (*)
(Simak berita terbaru dari Mempawah)
