Solusi M Banking BCA Error

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sejumlah warga mengeluhkan layanan mobile banking atau M-Banking BCA bermasalah atau eror, Rabu 2 Maret 2022.

Akibatnya, proses transaksi menggunakan M-Banking BCA tak bisa dilakukan.

Terkait keluhan ini, pihak BCA sudah memberikan jawaban terkait kendala yang terjadi.

Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn menyatakan, saat ini proses pemulihan dan perbaikan sedang dilakukan atas kendala yang terjadi.

• Penyebab M-Banking BCA Erorr Hari Ini dan Cara Mengatasinya

"Dapat kami sampaikan bahwa proses pemulihan dan perbaikan saat ini sedang kami lakukan. Proses ini dilakukan agar dapat memberikan pelayanan perbankan lebih optimal untuk nasabah," ujar Hera, dalam keterangan resmi.

Hera menambahkan, apabila ada nasabah mengalami kendala atau membutuhkan informasi, nasabah dapat menghubungi contact center HaloBCA 1500888.

Selain itu, nasabah juga dapat menghubungi layanan media sosial BCA, twitter @halobca, atau webchat via www.bca.co.id. BCA pun meminta maaf atas kendala yang terjadi.

"Sehubungan dengan kendala pada beberapa layanan perbankan BCA, kami memohon maaf atas kendala yang terjadi," kata Hera.

• Cara Isi Shopee Pay Lewat MBanking BCA , ATM BCA dan KlikBCA

Adapun solusi terkait hal ini, BCA di laman resminya menyatakan, nasabah bisa melakukan transaksi di ATM.

Selain itu, transaksi juga bisa dilakukan di mesin EDC BCA.

Seperti diketahui, BCA mencatatkan secara nominal dan jumlah transaksi, layanan digital banking mampu mengalahkan layanan konvensional di atm dan cabang.

Komposisi volume transaksi untuk transaksi di bank dengan kode saham BBCA paling banyak terjadi di mobile dan internet banking hingga 88% pada Desember 2021.

Lalu di ATM sebanyak 10,9%, dan kantor cabang 0,6%. Sejak 2017 lalu, transaksi digital banking terus membesar hingga saat ini.

Sedangkan komposisi transaksi secara nilai di BCA, juga didominasi oleh layanan mobile dan internet banking sebanyak 56,1% pada Desember 2021.

Lalu sebanyak 38,0% disumbang oleh kantor cabang dan ATM sebanyak 5,9%.

Padahal, pada 2017 transaksi di cabang masih mendominasi sebanyak 56,5% sedangkan mobile dan internet banking 35,2%, sedangkan transaksi ATM sebanyak 8,3%.