Maut di Kebun Sawit

Siapa Hakim Sintang yang Vonis Mati Riyan Anggianto? Akhir Horor di Kebun Sawit Solam Raya Sintang

Kasus ini mulai ditangani pihak penegak hukum mulai Rabu 4 Agustus 2021 silam, atau sejak ditemukannya jenazah korban.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUN PONTIANAK/AGUS PUJIANTO
VONIS MATI - Riyan Anggianto dinyatakan terbukti bersalah dan meyakinkan melakukan tindak pidana pembunuhan berencana menghilangkan nyawa Sugiyono, Turyati dan Afsya, warga Desa Solam Raya, Kecamatan Sungai Tebelian, Sintang, Kalimantan Barat. Majelis hakim Pengadilan Negeri Sintang, memvonis Riyan menjatuhkan pidana mati. Vonis terdakwa Riyan dibacakan langsung oleh ketua majelis hakim, Muhammad Zulqarnain saat sidang agenda tuntutan di Pengadilan Negeri Sintang, Rabu 23 Februari 2022. 

Riyan Anggianto, memilih jalan pintas menghabisi Sugiyono, Turyati dan Amila Putri, hanya karena sakit hati.

Sugiyono dan cucunya Afsya dihabisi di atas sepeda motor. Saat itu, korban mengantar Riyan Anggianto berobat dan berniat membantu meminjamkam sejumlah uang.

RN, justru berniat jahat. Dalam perjalanan, Riyan Anggianto melakukan aksi kejinya hanya karena dendam atas ucapan Turyati, istri Sugiyono.

Sebelum berangkat berobat, Riyan Anggianto sudah menyiapkan sebilah parang, tanpa sepengetahuan Sugiyono. Riyan Anggianto juga sempat meminjam uang 200 ribu untuk biaya berobat.

Malam itu, Sugiyono yang membonceng RN. Sementara cucunya berada di depan.

"Sebelum berangkat pelaku mengambil parang miliknya dan diselipkan dalam celana tanpa sepengetahuan Sugiyono," ujar Kasatreskrim Polres Sintang, AKP Hoerrudin, Jumat 6 Agustus 2021.

Saat tiba di rumah mantri, pintunya dalam keadaan tertutup. Kemudian RN minta diantar ke rumah adek iparnya.

Dalam perjalanan di lahan sawit blok 4 ZZAB, RN meminta Sugiyono menghentikam sepeda motor. Alasanya, ingin buang air kecil.

Setelah turun dari sepeda motor, Riyan Anggianto mengeluarkan parang yang diselipkan dalam celana, lalu mengibaskannya ke arah Sugiyono.

"Pelaku pura-pura kencing. Terus tebas leher korban. Cucunya terkena tebasan juga di bagian leher saat korban (Sugiyono) sempat melawan," kata Hoerrudin.

Setelah menghabisi Sugiyono dan Afsyia, Riyan Anggianto menggunakan sepeda motor korban untuk menjemput Turyati.

RN berbohong mengabarkan bahwa cucunya Afsya menangis dan minta dijemput.

Kemudian Riyan Anggianto membawa Turyati berkeliling terlebih dulu dan membawa ke blok 4 ZZAB, tidak jauh dari jasad Sugiyono dan Afsyia.

Di sana Riyan Anggianto menghabisi Turyati menggunakan parang yang sama.

Setelah melampiaskan rasa sakit hatinya, Riyan Anggianto mengembalikan sepeda motor ke rumah korban.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved