Kasus Covid-19 di Pontianak Kian Melonjak, Warga Diminta Waspada dan Terapkan Prokes Ketat
"Karena kita sudah memasuki tingkat empat penularan yaitu community transfusion atau penularan yang berada di tingkat komunitas, jadi memang penularan
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu menyampaikan, bahwa rata-rata kasus covid-19 di Kota Pontianak dalam waktu satu pekan terakhir ini berada diatas 200 atau mendekati 300 bahkan pada 17 Februari 2022 kemarin, kata Handanu, kasus covid-19 berada diposisi 427 kasus positif yang ditemukan di kota Pontianak.
"Ini memang dua pekan kedepan kita akan menuju kepada puncaknya. Maka kita harus waspada," ujarnya, Senin 21 Februari 2022.
Puncak kasus covid-19 pada gelombang ketiga ini diperkirakan pada awal Maret hingga pertengahan Maret 2022.
Handanu menerangkan lonjakan kasus covid-19 yang terjadi di Kota Pontianak Kalimantan Barat ini, dikarenakan kecepatan penularan dari orang ke orang.
"Karena kita sudah memasuki tingkat empat penularan yaitu community transfusion atau penularan yang berada di tingkat komunitas, jadi memang penularannya masif dan cepat," jelasnya.
Kendati demikian, Kadiskes Handanu mengatakan, bahwa masih belum diketahui dari sekian banyaknya kasus tersebut apakah varian Omicron atau bukan.
"Belum tau Omicron atau bukan, yang jelas kasus ini ditemukan adalah covid-19 berdasarkan tes PCR ," katanya.
Namun demikian, untuk gejala setiap pasien yang terkonfirmasi positif covid-19, kata Handanu, kurang lebih sama seperti varian Omicron bahkan varian sebelumnya, yaitu batuk, pilek dan deman.
"Gejala itu relatif dan masing-masing orang berbeda," katanya.
• Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono Minta Sekolah Punya Bank Sampah Mini
Lebih lanjut, Kadiskes menerangkan, dari banyaknya kasus tersebut temuan kasusnya dari kluster sudah merata di semua tempat. Hal tersebut, Handanu katakan, karena penularan kasus covid-19 saat ini sudah masuk melalui komunitas.
"Jadi sekarang ini masing-masing sudah saling tukar menukar virus sudah merata," ungkapnya.
Akibat lonjakan, kasus tersebut, sehingga berakibat pada keterisian tempat tidur isolasi di rumah sakit meningkat.
Handanu menyebut, untuk kondisi BOR di Kota Pontianak meningkat, pada berdasarkan laporan hari ini sudah menyentuh angka 33,8 persen.
"Kalau kasus meningkat, maka BOR di rumah sakit memang rawan," katanya.
Misalnya yang ia sebutkan, untuk di rumah sakit ABK dan Kharitas Bakti sudah berada di angka 100 persen, RS Antonius dan Mitra Medika diatas 50 persen.
Sedangkan untuk di RS Sudarso dan RS Kota berada diatas 30 persen.
"Dan memang rumah sakit ini menjadi pertahanan terkahir kita, kalau semuanya tidak bisa mengendalikan diri ya penularannya akan tinggi," ungkapnya.
Sedangkan untuk, Positivity Rate di Kota Pontianak dua hari yang lalu sempat menyentuh angka 32 persen. Kata Handanu, angka ini merupakan angka yang tinggi.
Namun memang, untuk rerata positivity rate di Kota Pontianak berada di angka diatas 10 persen atau dua kali dari standar WHO.
• BOR Diangka 12,47 Persen, Kasus Harian Kalbar Terus Meningkat Dengan Tambahakan 583 Kasus
Maka dalam upaya yang dilakukan untuk menekan angka penyebaran covid-19 ialah menerapkan protokol kesehatan 5M.
"Apabila ditemukan kerumuman diatas batas kapasitas dan waktu, maka diminta untuk bubar," tegasnya.
Selain itu, dirinya juga menghimbau kepada masyarakat agar bisa menjaga tingkat kesehatan masing-masing dengan pola hidup sehat sehingga, jikapun misalnya terpapar covid-19, tetapi tetap sehat.
"Kemudian tetap konsumsi makanan yang sehat, olahraga teratur dan yang belum vaksin agar segera Vaksin. Karena virus covid-19 ini sudah menyebar sedemikian rupa sehingga sangat sulit dikendalikan melalui pembatasan sosial karena kegiatan masyarakat sudah seperti kondisi normal," pungkasnya. (*)
(Simak berita terbaru dari Pontianak)