Update 20 Hari Pasca Pelaporan Jenderal Dudung Abdurachman

Jenderal Dudung Abdurachman sendiri telah mengklarifikasi soal kata-katanya itu..

Dok. Polres Sanggau
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman, SE, MM beserta Rombongan yang didampingi Pangdam XII / Tpr Mayjen TNI Sulaiman Agusto, S. IP, MM dan Kapolda Kalbar Irjen Pol Drs. Suryanbodo Asmoro, MM melaksanakan Kunjungan Kerja ke wilayah Perbatasan Kecamatan Entikong Kabupaten Sanggau, Rabu 5 Januari 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Jumat 28 Januari 2022 atau tepat 20 hari yang lalu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman dilaporkan sejumlah kelompok masyarakat yang tergabung dalam Koalisi Ulama, Habaib dan Pengacara Anti Penodaan Agama (KUHAP APA) ke Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad).

Pelaporan itu dilakukan berkaitan dengan pernyataan Dudung yang dianggap menyinggung umat agama tertentu saat menjadi bintang tamu di salah satu acara bincang-bincang di YouTube.

Sang Jenderal menyebut jika tuhan bukan orang Arab.

Jenderal Dudung Abdurachman sendiri telah mengklarifikasi soal kata-katanya itu.

"Teman-teman juga berdoa seperti ini, 'Anak saya hari ini ujian semester, mohon diberikan ketenangan, semoga bisa menyelesaikan persoalan-persoalan itu dengan baik dan nilainya bagus'. Bahasa Arabnya kan kira-kira enggak tahu kita," ujar Dudung saat bertemu dengan para pimpinan redaksi (pimred) dalam acara Coffee Morning Pimpinan Redaksi Bersama KASAD di Markas Besar Angkatan Darat (Mabes AD), Senin 7 Februari 2022.

Dudung enggan menanggapi lebih jauh mengenai laporan tersebut.

Disebut Jenderal Baliho, Lihat Respon Mengejutkan KSAD Dudung Abdurachman

Baginya yang lebih penting adalah mengerjakan pekerjaan-pekerjaan strategis.

"Masih banyak pekerjaan-pekerjaan yang strategis bagi saya itu dulu. Bagaimana membantu pemerintah pusat, bagaimana menyejahterakan masyarakat, bagaimana menyejahterakan prajurit, itu yang penting bagi saya sekarang," kata Dudung.

Selang beberapa waktu, pelapor dari Jenderal Dudung Abdurachman pun dipanggil ke Puspomad.

Pelapor diminta menghadirkan dua orang saksi ke Pusat Polisi Militer TNI AD (Puspomad).

Laporan yang dilayangkan Koalisi Ulama terhadap Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman ini pun telah masuk ke tahap penyelidikan.

Koordinator Koalisi Ulama Damai Hari Lubis mengatakan pada tahap penyelidikan ini pihaknya sebagai pelapor telah diminta untuk menghadirkan saksi.

Setidaknya ada 2 saksi yang diperiksa atas laporan tersebut.

Dampak Laporkan Jenderal Dudung Abdurachman, Klien Damai Hari Lubis Difoto Puspomad

"Kami diminta mendatangkan 2 orang saksi," kata Lubis saat dikonfirmasi melalui aplikasi pesan instan WhatsApp, Jumat 11 Februari 2022.

Adapun pemeriksaan terhadap saksi tersebut juga digelar pada hari ini.

Lubis juga membeberkan kedua inisial saksi yang dihadirkan pihaknya yakni saksi A dan H. AR.

"Saksi hari ini, Jumat 11 Februari 2022 Sedang menjalani pemeriksaan di Pusomad, inisial namanya A," ucap dia.

Namun terhadap kedua saksi ini, Lubis menyatakan tak diperiksa secara bersamaan.

Dimana untuk saksi H. AR telah diperiksa terlebih dahulu oleh pihak Puspomad.

Hal tersebut dilakukan karena kata dia, pada pemeriksaan untuk saksi ini menyita waktu yang lama.

"Kami usahakan 1 orang. Karena kami pengalaman, kemarin dampingi 1 orang saja dari pukul 10 pagi sampai 10 malam, kalau 2 orang?" ucapnya.

Kendati demikian, Lubis mengaku tak dapat melakukan pendampingan untuk saksi A hari ini.

Sebab, dia menyatakan kondisi tubuhnya sedang tidak fit.

"Yang dampingi hari ini rekan setim, saya selaku koordinator sedang kurang sehat," ucapnya.

Teranyar, Jenderal Dudung Abdurachman dikabarkan juga telah diperiksa oleh pihak Puspomad. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved