Jasad Mengapung di Sungai

Korban Masih Berusia 17 Tahun, Sempat Beberapa Kali Ikut Lomba Sampan Bidar dan Sudah 2 Hari Hilang

Kerabat korban, Usmayadi yang juga Kasi Pemerintahan di Sungai Ayak 1, memastikan adik sepupunya tersebut pandai berenang. Bahkan beberapa kali mengik

TRIBUNPONTIANAK/MARPINA SINDIKA WULANDARI
Suasana di RSUD Sekadau, Kalbar, usai korban di bawa oleh pihak Kepolisian untuk dilakukan otopsi namun pihak keluarga menolak, Minggu 13 Februari 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU - Masyarakat Kabupaten Sekadau, dihebohkan dengan penemuan jasad laki-laki di Sungai Kapuas di Desa Peniti, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalbar, Minggu 13 Februari 2022.

Belakangan diketahui jasad tersebut merupakan seorang remaja bernama Bagus Maulan (17) warga Dusun Sungai Ayak I, desa Sungai Ayak I, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau yang diketuai sempat menjadi atlet sampan bidar.

Kerabat korban, Usmayadi yang juga Kasi Pemerintahan di Sungai Ayak 1, memastikan adik sepupunya tersebut pandai berenang. Bahkan beberapa kali mengikuti lomba sampan bidar.

"Kita juga heran apa penyebab dia bisa tenggelam dan hanyut seperti ini, sakit juga tidak ada. Riwayatnya sehat, bahkan beberapa waktu sebelumnya juga sempat ikut membantu warga mencari kayu bakar, untuk warga yang meninggal pada hari itu juga," ungkapnya saat ditemui di RSUD Sekadau saat menjemput jenazah korban.

Diceritakan Usmayadi, sebelumnya korban dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian oleh keluarga dan Polsek Belitang Hilir. Korban hilang sejak Jumat 11 Februari 2022.

Warga Peniti Sekadau Dihebohkan oleh Jenazah Pria Hanyut di Sungai, Korban Diduga Warga Sungai Ayak

Dimana korban pada pagi hari sekitar pukul 09:00 WIB diketahui mandi di jamban di Sungai Kapuas yang berada di depan rumahnya. Saat mandi tersebutlah diperkirakan korban hanyut.

Perkiraan tersebut diperkuat saat sore hari pihak keluarga yang sedang mencarinya menemukan handuk, pakaian dan sabun mandi korban masih berada di jamban. Sementara itu kondisi air sungai Kapuas sedang mengalami kenaikan akibat hujan beberapa hari terakhir.

"Keluarga ini baru sadar anak ini hilang pas sore sekitar jam 5-6 sore waktu teman-temannya ke rumah. Anak ini tidak sekolah lagi. Tidak ada yang tahu persis kapan kejadiannya hingga hanyut, tidak ada saksi mata," ujarnya.

Korban pun akhirnya ditemukan di Sungai Kapuas di desa Peniti yang jaraknya sangat jauh dari lokasi korban terjatuh, dua hari setelahnya. Kabar ditemukannya korban pun langsung direspon pihak keluarga. Dimana, Usmayadi saat itu juga sedang di Desa Peniti menghadiri acara keluarga.

"Kebetulan saya ada acara di Peniti kemudian minta tolong kades Peniti kalau menemukan adik kami yang hilang tolong informasikan. Terus tadi pagi pas warga mau berangkat kerja, lihat jasat di tengah Sungai Kapuas, jadi kita telusuri dan betul anak ini," lanjutnya. Pihak keluarga pun menolak otopsi dan menerima kejadian yang menimpa remaja tersebut.

Sementara itu, Hamdi AR, Kadus Sungai Ayak 1 membenarkan jika korban sempat beberapa kali mengikuti lomba sampan bidar. Korban juga diketahui merupakan anak kedua dari dua bersaudara.

Dalam kesehariannya korban bekejar sebagai penambang. Sehingga dipastikan korban sudah mahir berenang. Korban pun akan segera dibawa pulang oleh pihak keluarga untuk dimakamkan. (*)

(Simak berita terbaru dari Sekadau)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved