Doa Katolik

Khotbah Katolik Minggu 13 Februari 2022 Dalam Bacaan Injil Lukas 6:20-26

Dalam bacaan Injil Lukas 6:20-26, kita menemukan dua kata kunci yaitu “Berbahagialah” dan “Kerajaan Allah.”

WILFRID ESTÈVE / CPP / HANS LUCAS / HANS LUCAS VIA AFP
Kardinal Peter KA Turkson memimpin perayaan Misa St. Peter untuk Hari Orang Sakit Sedunia ke-XXX di Vatikan, Jumat, 11 Februari 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Khotbah Katolik Minggu, 13 Februari 2022.

Khotbah Katolik 13 Februari 2022 pekan biasa V.

Bacaan pertama Yeremia 17:5-8, bacaan kedua 1 Korintus 15:12.16-20 dan bacaan injil Lukas 6:17.20-26.

Mazmur Tanggapan Mzm 1:1-2.3.4.6; R: Mzm 40:5a dan bait pengantar injil Lukas 6:23ab.

Teks Misa Katolik Minggu 13 Februari 2022 Lengkap Bacaan Injil Doa Umat dan Lagu Pujian Syukur

Doa Pagi

Ya Allah, Engkau telah membacakan bahwa engkau akan tinggal dalam hati yang lurus dan murni. Semoga dengan pertolongan rahmat-Mu kami hidup Sabda-Mu agar kami pantas menjadi tempat tinggal-Mu.

Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, yang Hidup dan Berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Khotbah Katolik

Dalam bacaan Injil Lukas 6:20-26, kita menemukan dua kata kunci yaitu “Berbahagialah” dan “Kerajaan Allah.”

Menyatakan seseorang “bahagia” dalam hidup sekarang mengucapkan selamat atas pemberian yang diterimanya, atas suatu keadaan bahagia yang sedang dinikmatinya.

Menyatakan seseorang bahagia dalam hidup yang akan datang sama artinya dengan memaklumkan penilaian yang akan dialaminya.

Sedangkan Kerajaan Allah berarti dominan Allah dan ini berarti kehendak-Nya mesti diterima sebagai kriteria sejati.

Kehendak-Nya adalah memapakan keadilan dan sebagian dari keadilan itu adalah bahwa kita memberi Allah apa yang menjadi hak-Nya dan dengan berbuat demikian kita menemukan kriteria tentang apa yang adil itu diantara manusia.

“Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang punya Kerajaan Allah.”

Renungan Katolik Minggu 13 Februari 2022 Lengkap Bacaan 1 Bacaan 2 Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan

Kata 'miskin' mencakup semua orang tertindas dan semua orang yang tergantung pada belas kasihan orang lain.

Yesus memberi perhatian kepada mereka dengan berbagai istilah: miskin, buta, lumpuh, pincang, kusta, lapar, sengsara, mereka yang menangis, pendosa, mempermainkan, pemungut kebiasaan, kerasukan setan, teraniaya, tertindas, terpenjara, yang bebannya terlalu berat, rakyat gembel yang tak tahu hukum, orang banyak, orang kecil, yang terkecil, yang terakhir, anak-anak atau domba-domba yang hilang dari Israel.

Walaupun tergantung pada belas kasihan orang, banyak orang miskin dan tertindas tetap hidup sebagai orang percaya.

Mengapa? “tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa dan mereka yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang favoritnya adalah Taurat Tuhan dan yang bangun Taurat itu siang dan malam.” (Mzm. 1: 1-2)

penderitaan paling besar orang-orang miskin, baik dulu maupun sekarang adalah rasa aib dan malu. (Albert Nolan).

Dengan rasa belas kasih, Yesus solider dengan orang-orang miskin dan yang tertindas, walaupun ia sendiri berasal dari kelas menengah.

Dengan mengacu pada Sabda Bahagia dalam Lukas 6:20-26 dan Matius 5:1-12, Mahatma Gandhi sangat terkesan dan terpengaruh khotbah ini.

Secara khusus “la disukai oleh Kristen. Ia mencintai ajaran Kristus. Khotbah Kristus di gunung, menurut Gandhi langsung menembus hati nurani.

Berbahagialah mereka yang lemah. Berbahagialah mereka yang miskin, bagimu adalah Kerajaan Tuhan.

Kasihilah musuhmu. Jangan kumpulkan harta benda dibumi bagi dirimu sendiri. 14 .

“Ajaran-ajaran Kristus inilah yang paling meresap dalam pandangan hidup Gandhi” (Michael Nicholson. 1994. Mahatma Gandhi. Jakarta: Gramedia, hal. 30-31).

Bagaimana dengan kita sendiri? Ajaran Yesus menembus hati juga orang di luar kristianitas. Menurut Bunda Teresa dari Kalkuta, “Kejahatan yang paling besar adalah tidak memiliki cinta kasih; ketidakpedulian yang paling jahat adalah ketidakpedulian kepada sesama yang tinggal di jalan, tersisihkan oleh eksploitasi, korupsi, kemiskinan dan penyakit.

Beato Yordanus Saxony Orang Kudus Katolik 13 Februari

Sumber: adiutami.com

(*)

[Update informasi seputar katolik klik di sini]

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved