Dukung Penggunaan EBT, PLN Targetkan Pembangkit Kapasitas 648 MW Beroperasi Tahun Ini
Sumatera saat ini sudah mempunyai kapasitas terpasang pembangkit EBT 5,2 GW.Untuk Kalimantan kapasitas terpasang pembangkit EBT mencapai 1,7 GW.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Seperti diketahui tahun ini pemerintah menargetkan porsi energi baru terbarukan atau EBT mencapai 15,7% dari bauran energi nasional dalam Prioritas Nasional (PN) Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2022
PLN pun turut berkontribusi mewujudkan hal tersebut.
PLN menargetkan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dengan total kapasitas 648 megawatt (MW) bakal beroperasi 2022.
Ini adalah upaya PLN untuk mempercepat transisi energi dan mengurangi emisi karbon yang menjadi salah satu agenda penting dalam pertemuan G20 di Indonesia.
Direktur Perencanaan Korporat PLN Evy Haryadi mengatakan perseroan terus melakukan pembangunan pembangkit EBT untuk mendukung pemerintah mencapai target net zero emission pada 2060 mendatang.
Hal ini ia sampaikan saat Seminar bertajuk "Mewujudkan Transisi Energi dan Sumber Daya Mineral Menuju Masa Depan Yang Rendah Emisi dan Berketahanan Iklim" sebagai rangkaian peringatan Hari Pers Nasional Tahun 2022, Senin 7 Februari 2022.
"Untuk tahun ini, kami menargetkan penambahan kapasitas terpasang pembangkit EBT mencapai 648 MW, terdiri dari pembangkit tenaga surya, air, panas bumi, angin hingga sampah," ujar Evy.
Evy merinci pada tahun ini akan ada pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang beroperasi sebesar 108 MW dan tambahan kapasitas pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas 53 MW.
• Rekam Jejak Dirut PLN Darmawan Prasodjo, Ahli Perubahan Iklim dan EBT
Untuk pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) bakal bertambah 154 MW dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebesar 287 MW.
Sedangkan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) sebesar 2 MW dan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) sebesar 43 MW.
Dari sebaran wilayah, kata Evy, regional Jawa, Madura dan Bali mendominasi bauran pembangkit EBT dengan total kapasitas terpasang saat ini mencapai 9,6 gigawatt (GW).
Sedangkan Sumatera saat ini sudah mempunyai kapasitas terpasang pembangkit EBT sebesar 5,2 GW.
Untuk Kalimantan kapasitas terpasang pembangkit EBT mencapai 1,7 GW. Sulawesi mempunyai 2,2 GW pembangkit EBT dan wilayah Maluku, Papua dan Nusa Tenggara kapasitas terpasang pembangkit EBT nya sebesar 2,05 GW.
Selain itu, sesuai rencana mempensiunkan PLTU di 2026, PLN akan menggantikan pembangunan PLTU dengan pembangkit listrik EBT baseload (yang dapat kontinu menghasilkan listrik).
Secara bertahap mulai 2026, akan menambah kapasitas pembangkit listrik EBT baseload sebesar 100 MW.
• PLN Siap Pimpin Transisi Energi melalui Pengembangan EBT di Indonesia